Hipnotis (Hypnosis) sebenarnya ilmu pengetahuan yang memiliki banyak manfaat untuk dipelajari dan dipraktekkan misalnya dalam Hypnotherapy. Namun ada juga orang-orang yang menyalahgunakannya untuk kejahatan misalnya penipuan. Tak sedikit orang yang dihipnotis lalu mentransfer sejumlah uang via ATM atau fasilitas lainnya seperti m-banking dan sebagainya. Para penjahat ini seolah-olah menemukan cara baru apalagi dengan conversational hypnosis. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari bagaimana menghindari perangkap dari pola bahasa hipnotik yang dilakukan via hp atau telpon yang begitu "halus" dan memancing emosi kita sehingga dalam kondisi trance, kita akan mudah diarahkan untuk mengikuti kemauan para penjahat ini.
Ini "resep" untuk menghindari kejahatan penipuan dengan Hipnotis via Hp:
1. Jangan langsung secara emosional menanggapi semua pesan yang disampaikan oleh orang lain via telpon, sekalipun mereka canggih dengan menggunakan teknik persuasif, pacing dan leading yang sangat meyakinkan. Misalnya, anak kita dikabarkan mengalami kecelakaan lalu secara berjenjang dan estafet beberapa orang pelaku ini meyakinkan kita,
Dalam setiap proses pembicaraan dengan siapa saja, sisakan "ruang" dalam pikiran kita untuk bisa berpikir secara tenang.
2. Lakukan Break State, jadi ketika mereka sedang sangat aktif memasukkan pesan (menginduksi kita dengan pola bahasa hipnotik), kita putuskan dulu proses tersebut dengan mengalihkan pikiran kita pada suatu yang lain, misalnya.. o ya saya minta waktu 5 menit mau ke kamar kecil dulu atau saya akan hubungi 5 menit lagi karena sedang rapat dan sebagainya. Break State ini penting agar kita bisa kembali memfungsikan otak kiri (pikiran sadar atau conscious mind) kita untuk melihat dari sudut pandang berbeda sehingga muncul kemampuan analitis atas sebuah peristiwa.
Bahaya jika tidak "diputus" sebuah proses induksi/ sugesti adalah kita "akan terus diarahkan" sampai uang di ATM bisa jebol.
3. Lakukan cross check dengan cara menelpon pihak lain yang memang memiliki pengetahuan/informasi/otoritas atas suatu peristiwa tersebut. Alias jangan mudah percaya apa yang kita dengar sekalipun dari orang yang mengaku "dokter", "pejabat", dan lain sebagainya. Dari pengecekan langsung melalui telpon ke nomor orang yang memiliki pengetahuan/informasi/otoritas itulah kita bisa menyimpulkan apakah kita sedang ditipu atau tidak.
Untuk artikel pemberdayaan diri, kesehatan dan jadwal pelatihan saya, silakan click/ ketik www.masterholistic.com