Pembaca, dimanapun anda berada, saya senang sekali bisa menjumpai anda melalui artikel ini. Pada artikel kali ini, saya akan membagikan informasi berharga kepada anda tentang tiga hal mengagumkan mengenai hipnoterapi.
Pastikan anda membaca artikel ini hingga tuntas karena ketika anda membaca kalimat demi kalimat dalam artikel ini anda akan menemukan informasi berharga yang dapat anda petik manfaatnya bagi diri anda.
Anda siap?
Berdasarkan hasil studi komparasi psikoterapi yang dilakukan oleh Alfred A. Barios Ph.D. yang dimuat dalam American Health Magazine disebutkan,
• Psikoanalisa. Tingkat kesembuhan sebesar 38%, setelah 600 sesi
• Behavior Therapy. Tingkat kesembuhan sebesar 72%, setelah 22 sesi
• Hipnoterapi. Tingkat kesembuhan sebesar 93%, setelah 6 sesi
Ini merupakan suatu hal yang sangat menarik! Mengapa? karena hipnoterapi dapat membantu seseorang untuk mengatasi hambatan diri serta mencapai perubahan positif dalam waktu yang relatif cepat (rapid change) dan dengan hasil yang efektif (effective result).
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan suatu informasi yang menarik untuk anda simak. Ini merupakan tiga hal mengagumkan mengenai hipnoterapi yang menjadi dasar mengapa hipnoterapi mampu memberikan hasil yang efektif (effective result) dan memberikan perubahan positif dalam waktu yang relatif cepat (rapid change).
Inilah tiga hal mengagumkan mengenai hipnoterapi!
1. Hipnoterapi merupakan terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis.
Calvin D. Banyan, salah seorang pakar hipnoterapi di Amerika yang sangat terkenal, menyatakan definisi hipnosis sebagai berikut,
“A heightened state of suggestibility, such that the suggestion given are accepted as being true and effect the belief, habits, perceptions and behaviors of an individual in varying degrees according to the depth of hypnosis.”
(Suatu keadaan sugestibilitas yang tinggi. Sehingga, sugesti yang diberikan dapat diterima sebagai sesuatu yang benar dan mempengaruhi kepercayaan, kebiasaan, persepsi dan perilaku individu dalam tingkatan-tingkatan yang bervariasi, sesuai dengan kedalaman hipnosis).
Artinya, dalam kondisi hipnosis, pikiran seseorang menjadi reseptif atau terbuka terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnoterapis. Sehingga, seseorang lebih mudah untuk diberikan ide, saran, atau sugesti positif yang bermanfaat untuk dirinya.
Hasilnya, seseorang menjadi lebih mudah untuk mencapai berbagai perubahan positif yang diinginkannya, seperti mampu menjadi lebih percaya diri, mampu berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan, mampu mengatasi kebiasaan buruk yang tidak baik bagi kesehatan, dan sebagainya.
Dalam sesi hipnoterapi, kondisi hipnosis yang ideal agar proses terapi menjadi efektif haruslah berada pada kondisi hipnosis yang dalam (deep trance). Hal ini dikarenakan semakin dalam kondisi hipnosis, pikiran klien semakin reseptif. Resistensi dari pikiran sadar menjadi sangat berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.
Pentingnya kondisi deep trance dalam hipnoterapi juga dikemukakan oleh Dave Elman, seorang tokoh legendaris dalam dunia hipnoterapi. Melalui bukunya yang berjudul “Hypnotherapy”, ia menyatakan kedalaman light trance atau medium trance tidak memiliki nilai yang berarti dibandingkan jika terapi dilakukan dalam kondisi deep trance.
Kedalaman hipnosis yang ideal, jika menggunakan acuan Harry Arons Scale, maka minimal harus pada level 4, threshold of somnambulism. Kondisi hipnosis inilah yang memungkinkan seseorang dapat lebih mudah dibantu untuk mencapai perubahan positif dibandingkan jika ia berada pada kondisi kesadaran normal.
2. Hipnoterapi berfokus pada pemrograman ulang pikiran bawah sadar
Secara umum, pikiran manusia terbagi menjadi dua, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Untuk mempermudah pemahaman, saya ingin anda membayangkan sebuah gunung es yang terletak di tengah laut. Ada bagian kecil gunung es yang berada di atas permukaan laut (terlihat). Dan ada bagian besar gunung es yang terletak di bawah permukaan laut (tidak terlihat).
Bagian ujung atas gunung es yang terletak di atas permukaan laut diibaratkan sebagai pikiran sadar. Dan bagian gunung es yang terletak di bawah permukaan laut adalah pikiran bawah sadar. Di antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar terdapat critical factor.
Pikiran sadar menjalankan fungsi analitis, pikiran rasional (rational mind), penyimpanan memori jangka pendek (short term memory), kekuatan kehendak (will power), dan faktor kritis (critical factor).
Sementara, pikiran bawah sadar menjalankan fungsi sebagai pusat penyimpanan dari ‘program pikiran’ seseorang, di antaranya kebiasaan, emosi, belief & value, persepsi, dan memori jangka panjang. Selain itu, pikiran bawah sadar juga menjalankan fungsi tubuh yang bersifat otomatis, di antaranya pernafasan, detak jantung, dan sistem imun.
Pikiran sadar dan bawah sadar tidak bekerja sendiri-sendiri melainkan bekerja secara simultan serta saling mempengaruhi keputusan, tindakan, emosi, dan perilaku seseorang. Menariknya, pikiran sadar memiliki pengaruh sebesar 12%. Sementara, pikiran bawah sadar memiliki pengaruh sebesar 88%.
Lebih dari itu, Marianne Szegedy-Maszak dalam artikelnya yang berjudul “Mysteries of the Mind: Your Unconscious is making Your Everyday Decisions” menyebutkan, cognitive neuroscientist menemukan bahwa 95% keputusan, tindakan, emosi, dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar.
Ini merupakan suatu potensi yang luar biasa mengenai pikiran bawah sadar!
Itulah mengapa, upaya yang dilakukan seorang hipnoterapis dalam membantu seseorang mencapai perubahan yang positif tidak berfokus pada modifikasi pikiran sadar, melainkan berfokus pada modifikasi pikiran bawah sadarnya.
3. Hipnoterapi memberikan penanganan pada akar masalah
Pembaca, sadarkah anda bahwa kebanyakan masalah psikologis yang dialami seseorang sesungguhnya bersumber dari adanya suatu masalah emosional, baik itu disadari maupun tidak?
Artinya, simtom / gejala yang muncul di permukaan seperti tidak percaya diri berbicara di depan umum, memiliki kebiasaan merokok, mengalami kesulitan tidur di malam hari, nafsu makan berlebihan dan tidak terkontrol, shopaholic dll. sesungguhnya hanyalah suatu manifestasi dari adanya masalah mendasar (underlying problem) yang tersembunyi, yaitu masalah emosional.
Pada artikel sebelumnya, Cara Terbaik Mengatasi Shopaholic, saya telah menjelaskan secara rinci bahwa perilaku-perilaku too-much-behavior, misalnya berbelanja, sesungguhnya merupakan suatu bentuk coping strategy dari adanya suatu masalah emosional (perasaan sedih, kesepian, marah, dsb). Dan uniknya, hal ini seringkali tidak disadari.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu pendekatan atau cara yang tidak hanya bekerja dengan menghilangkan simtom / masalah yang muncul di permukaan, namun juga mampu menyentuh akar masalah yang menjadi pencetus masalah psikologis yang muncul pada diri seseorang.
Analogi yang paling sesuai untuk menggambarkan proses tersebut adalah proses menghilangkan rumput liar yang ada di atas permukaan tanah.
Jika seseorang menghilangkan rumput liar yang tumbuh dipermukaan tanah hanya dengan menggunting rumput yang ada di permukaan tanah, maka kemungkinan besar rumput liar tersebut cepat atau lambat akan tumbuh kembali.
Namun, jika seseorang menghilangkan rumput liar tersebut dengan cara mencabutnya hingga ke bagian akar yang terletak di bawah permukaan tanah, maka kemungkinan besar rumput liar tersebut akan benar-benar hilang dan tidak kembali tumbuh. Hal ini karena sumber penyebab masalahnya telah teratasi.
Begitu juga dengan mengatasi masalah psikologis yang muncul pada diri seseorang. Cara yang efektif untuk menghilangkan masalah tersebut tidak cukup jika hanya dilakukan dengan berfokus menghilangkan simtom / gejala yang muncul di permukaan, namun sebaiknya juga melibatkan proses sistematis dan komprehensif untuk mencari dan menangani akar masalah yang menjadi penyebab munculnya simtom.
Pendekatan hipnoterapi yang mengatasi masalah dengan cara melibatkan proses pencarian dan penanganan akar masalah disebut dengan hypnoanalysis.
Penggunaan pendekatan hypnoanalysis menjadi sangat penting karena seorang hipnoterapis dapat membimbing seseorang untuk menetralisir akar masalahnya hingga benar-benar tuntas. Sehingga, ketika akar masalah berhasil ditangani, masalah yang semula muncul pada diri klien akan teratasi.
Hal ini didukung oleh pendapat Charles Tebbetss, salah satu maestro dalam dunia hipnoterapi. Menurutnya, landasan hipnoterapi yang efektif harus melibatkan proses pencarian akar masalah, selain melibatkan proses pemberian sugesti & imajinasi positif, pelepasan emosi, dan pembelajaran ulang (re-learning).
Senada dengan Tebbetts, Calvin D. Banyan bahkan secara khusus merancang suatu pendekatan hipnoterapi yang selalu melibatkan proses penanganan akar masalah (Age Regression Work, Forgiveness Work, dll.). Pendekatan hipnoterapi tersebut dikenal dengan 5-PATH (Five-Phase Advanced Transformational Hypnosis).
Hal yang sama juga dilakukan Randal Churchill, salah seorang pakar hipnoterapi yang mendapat predikat “The Teacher of the Teachers” dalam dunia hipnoterapi. Dalam membantu kliennya, ia pun juga melibatkan proses pencarian akar masalah sebagai salah satu prosedur inti dalam melakukan hipnoterapi. Sedemikian pentingnya proses pencarian akar masalah beserta penanganannya, ia bahkan menulis buku setebal lebih dari 400 halaman yang secara khusus menjelaskan proses pencarian dan penanganan akar masalah dalam melakukan hipnoterapi. Buku tersebut berjudul Regression Hypnotherapy: Transcripts of Transformation.
Nah pembaca, sekarang anda telah mengungkap tiga hal penting yang menjadi dasar mengapa hipnoterapi mampu memberikan hasil yang efektif (effective result) dan memberikan perubahan positif dalam waktu yang relatif cepat (rapid change).
So, apakah anda ingin dibantu mengatasi berbagai hambatan diri, serta mencapai perubahan positif dengan cepat dan efektif?
Whatever it is, just remember one simple thing.
"Hypnotherapy can help you!"
Best Regards,
Raditya Adinugroho
Professional Hypnotherapist
Website: www.sesihipnoterapi.com
Email: adinugroho.raditya@gmail.com
Hp / Whatsapp: 08561642600
Pin BB: 7D00AE8C
Twitter: @radhiitt