IBHCenter

Indonesian Board of Hypnotherapy Official Website

  • Home
  • Blog
  • Member
    • Certified Hypnotist
    • Certified Hypnotherapist
    • Trainer
  • Jadwal Pelatihan
  • Renewal
  • login

Tidak Boleh Memaksa, Hipnoterapi Harus Sukarela

May 22, 2025 by Muhammad Taufik Kurniawan

Bayangkan situasi berikut:

 “Mama, aku nggak mau dihipnoterapi. Aku takut.”  
 “Kamu harus ikut, ini demi masa depanmu!”  

Dialog seperti itu bukan hal langka. Bahkan, mungkin kamu pernah mengalaminya sendiri—sebagai orang tua atau sebagai anak. Ada rasa khawatir, ada harapan besar, tapi ujung-ujungnya justru tekanan. Dan sayangnya, dalam dunia hipnoterapi, paksaan semacam ini bukan hanya tidak efektif—tapi juga berpotensi merusak.

Coba kita lihat salah satu kasus yang sempat menjadi pembicaraan publik di Indonesia…

 Kasus Nyata: Anak Dipaksa Ikuti Terapi untuk ‘Pemulihan’ Orientasi Seksual

Beberapa tahun lalu, sebuah media nasional memberitakan tentang seorang remaja laki-laki yang dipaksa oleh keluarganya untuk menjalani serangkaian terapi, termasuk hipnoterapi, agar "berubah orientasi seksualnya". Hasilnya? Tidak seperti yang dibayangkan. Alih-alih pulih, sang anak mengalami trauma mendalam, depresi, hingga akhirnya mencoba bunuh diri.

Ini bukan soal orientasi seksual semata. Ini adalah contoh nyata bagaimana pemaksaan, meski dengan niat baik, justru berujung pada kerusakan mental yang lebih parah.

 “Anda pikir memaksa anak masuk ke alam bawah sadar akan membuatnya lebih mudah diatur? Justru itu pintu masuk menuju resistensi total.”

Dalam dunia hipnoterapi dan NLP, prinsip dasarnya sangat jelas: tanpa keterbukaan dan kesadaran sukarela, tidak ada perubahan yang bisa bertahan.

Mari kita bicara jujur: sebagai orang tua, tentu Anda ingin yang terbaik. Tapi apakah Anda pernah merasa frustrasi karena usaha Anda tidak kunjung berhasil?

 “Saya sudah habiskan banyak uang, sudah coba semua metode, tapi dia tetap sama saja,” keluh seorang ibu kepada praktisi hipnoterapi senior di Jakarta.

Kalimat itu melambangkan keputusasaan. Tapi justru dari sanalah titik balik harus dimulai. Karena saat kita memaksa seseorang untuk berubah, kita tidak sedang menolong mereka—kita sedang mencoba mengendalikan mereka.

Dan percayalah, alam bawah sadar itu cerdas. Ia punya sistem pertahanan sendiri. Saat merasa diserang atau dipaksa, ia tidak akan membuka diri—ia malah menutup rapat-rapat segala kemungkinan perubahan.

Saya teringat pendapat seorang tokoh legendaris di dunia hipnoterapi Indonesia, Alm. Bpk. Yan Nurindra, Founder Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH):

 “Hipnoterapi bukanlah alat untuk mengubah seseorang sesuai keinginan kita. Ini adalah proses kolaborasi antara terapis dan klien. Tanpa rapport, tanpa kerja sama, maka tidak ada trance yang bisa terjadi. Dan tanpa trance, tidak ada perubahan yang bisa terwujud.”

Alm. Bpk Yan Nurindra selalu menekankan pentingnya kesadaran sukarela dan kepercayaan dalam proses hipnoterapi. Tanpa kedua elemen itu, apa pun teknik yang digunakan, hasilnya akan nihil.

Apa Kata Riset?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Hypnosis (2019), subjek yang dipaksa mengikuti sesi hipnoterapi memiliki tingkat resistensi psikologis yang tinggi, sehingga efek terapeutiknya tidak tercapai.

Peneliti menyimpulkan:
 “Partisipasi sukarela adalah komponen esensial dalam keberhasilan hipnoterapi. Paksaan justru mengaktifkan mekanisme pertahanan psikologis yang menghambat perubahan positif.”

Lalu, bagaimana seharusnya pendekatan dilakukan?

 1. Bangun Rapport Lebih Dulu
Rapport adalah fondasi utama dalam setiap sesi hipnoterapi. Ini adalah hubungan kepercayaan antara terapis dan klien. Tanpa rapport, tidak ada akses ke alam bawah sadar.

 2. Gunakan Teknik Calibration
Dalam NLP, calibration adalah kemampuan membaca respons non-verbal klien untuk mengetahui apakah ia siap dan nyaman dengan proses yang berlangsung.

 3. Dorong Kesadaran Internal
Alih-alih memaksa, ajak klien untuk memahami manfaat dari proses tersebut. Biarkan ia sampai pada kesimpulan sendiri bahwa ia ingin berubah.

 “Perubahan yang bertahan lahir dari kesadaran internal, bukan tekanan eksternal.” – Alm. Bpk. Yan Nurindra

Jadi, mari kita simpulkan:

  • Memaksa klien untuk dihipnoterapi tidak hanya tidak etis, tapi juga tidak efektif.
  • Hipnoterapi adalah proses kolaboratif, bukan instrumen kontrol.
  • Hasil terbaik hanya muncul ketika klien datang dengan kesadaran penuh dan motivasi intrinsik.

Sebagai orang tua, tugas Anda bukanlah memaksa, melainkan membuka jalan, memberi ruang, dan menciptakan lingkungan aman bagi anak untuk mencari solusi sendiri.

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang prinsip-prinsip hipnoterapi yang benar dan etis, serta ingin memastikan bahwa terapi yang Anda atau anak Anda jalani adalah terapi yang aman, sukarela, dan beretika, kami mengajak Anda untuk bergabung bersama Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).

IBH Vision:  

  • Menjadi lembaga hipnoterapi terkemuka di Indonesia yang berkomitmen pada standar internasional, integritas profesional, dan prinsip humanis dalam proses terapeutik.

IBH Mission:  

  • Mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan batasan hipnoterapi  
  • Membina praktisi hipnoterapi yang berkompeten dan beretika  
  • Menyediakan layanan hipnoterapi yang aman, sukarela, dan berbasis bukti

Mari kita ubah cara pandang kita tentang terapi. Mari kita hindarkan tekanan, gantilah dengan pemahaman. Karena perubahan terbaik selalu datang dari hati yang terbuka, bukan dari paksaan.

Tips Praktis: Checklist Sebelum Memutuskan Hipnoterapi

✅ Saya memastikan klien datang atas keinginan sendiri  
✅ Saya tidak menggunakan ancaman atau tekanan emosional  
✅ Saya memilih praktisi yang berlisensi dan beretika  
✅ Saya menghindari istilah seperti “dihipnoterapi” jika klien belum siap secara mental  
✅ Saya memberi waktu dan ruang bagi klien untuk bertanya dan mengeksplorasi

 “Jangan pernah berusaha mengubah seseorang. Yang bisa Anda lakukan adalah menciptakan kondisi yang memungkinkan mereka ingin berubah sendiri.” – Alm. Bpk. Yan Nurindra

(Ilustrasi)

Orang Tua: “Dia harus dihipnoterapi, biar cepat sembuh.”  
Terapis: “Ibu, kalau dia belum siap, dia malah akan sembunyi lebih dalam lagi di bawah tekanan itu.”  
Orang Tua: “Jadi gimana dong?”  
Terapis: “Ajak dia bicara. Dengarkan. Buat dia merasa aman. Baru, kita bisa mulai.”

 

Bisa ya Parents?

Filed Under: Hypnotherapy

In memoriam Yan Nurindra

Certified Instructor of The Month June-2025

dr. Evan Sastria, M.H.Kes., MARS.,CI (IBH), CCH (NGH), MCH, CT.NLP(NNLP), CT.NLP(NFNLP), CPC (NFNLP)
No Anggota: 01779

lihat Profile

//Artikel Terbaru

  • Manfaat Meditasi Untuk Kesehatan
  • KUNDALINI REIKI MASTER LEVEL 9 PROMAX UNLIMITED – SANG ADAMS
  • Hipnoparenting: Mendengar Anak dengan Hati, Bukan Hanya Telinga
  • Don’t be Sad !
  • Dilema Ibu Hebat

//Jadwal Pelatihan

Basic Hypnotherapy

13-Jul-2025 - Bandung

Drs. Budi Lukita, CHt., CTNLP., Akp

Detail

Advanced Hypnotherapy

13-Jul-2025 - Jakarta

Ilyas Afsoh

Detail

Advanced Hypnotherapy

13-Jul-2025 - Bandung

Fx. Praptoharsoyo,CI,MT.NNLP

Detail

Advanced Hypnotherapy

13-Jul-2025 - Yogyakarta

Agung Dwi Sasongko, S.Pd., S.Psi., M.Pd.

Detail

Jadwal Lengkap

// News

// Our Network

logo-nca logo-nnlp

// The Indonesian Board of Hypnotherapy

Plaza Basmar Lantai 3
Jl. Mampang Prapatan Raya 106 Jakarta Selatan
Whatsapp: 0813-8100-0981 (Mey)
IBH is managed by Integra

© Copyright 2014 IBH Center · All Rights Reserved · Powered by Indonesia9 ·