Masih berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya, padatnya kegiatan, pekerjaan/ tugas seseorang yang tidak diimbangi dengan cara mengelola pikiran dan emosi dengan benar tanpa disadari dapat menyebabkan stress.
Stress bisa dialami oleh siapapun tanpa memandang usia (dewasa, remaja, anak-anak), pekerjaan/ profesi, jabatan, pendidikan, dll. Stres pada kadar tertentu(eustress) masih belum membahayakan tubuh. Saat seseorang mengalami stres, system syaraf di otak akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol yang jika kadarnya berlebihan (distress) bisa berdampak negatif secara fisik dan psikis, misalnya detak jantung semakin cepat, ketegangan otot, naiknya tekanan darah, napas semakin cepat, asam lambung meningkat, semakin sensitif, emosional, dan lain-lain. Selain itu, berdampak juga pada hippocampus yaitu bagian otak yang berfungsi konsolidasi/ menghubungkan memory (ingatan) yang diterima oleh panca indera sampai ke otak sehingga mudah lupa. Mengapa stress(distress) berbahaya? Stres dapat menghambat sirkulasi darah dan pasokan oksigen ke otak sehingga menyebabkan berbagai resiko kesehatan seperti jantung, stroke, kemampuan otak dalam penyembuhan diri. Bahkan menurut penelitian, orang yang mengalami stres akibat pekerjaannya beresiko 21% menderita diabetes. Salah satu solusinya adalah melakukan relaksasi pikiran.
Untuk konsultasi lebih lanjut, silahkan hubungi : 085854533101/ WA: 089531124246