Setiap anak terlahir sebagai anak yang genius, pernyataan tersebut dapat ditelusuri berdasarkan makna dasar dari kata “genius”, asal kata “genial” yang berarti sesuatu yang dibawa sejak lahir (berhubungan juga dengan kata “genesis” awal mula sesuatu). Setiap anak memang terlahir genius, tetapi bukan berarti kita mengasosiasikannya seperti. Einstein, sang maestro fisikawan penemu teori Relativitas, atau seperti beethoven yang mahir membuat komposisi lagu, atau juga mampu membuat lukisan seperti picasso. Kegeniusan yang dimaksud disini berdasarkan kapasiatas potensi kecerdasan yang dibawa sejak lahir.
Setiap anak terlahir secara menakjubkan. Dengan rasa keingintahuan yang besar, spontanitas, dan vitalitas yang tiada hentinya untuk menjelajah, mereka mampu menyerap berbagai informasi secara cepat. Setiap anak memiliki kapasiatas untuk belajar secara mendiri. Selain itu, mereka juga mampu mengembangkan kemampuan adaptasi yang luar biasa berdasarkan kebutuhannya sejak bayi.
Saat ini, banyak metode yang dikembangkan untuk mengajarkan membaca kepada anak-anak sedini mungkin. Pada 1952, sebuah percobaan dilakukan oleh Aaron Stern. Percobaan yang dilakukan terhadap anaknya sendiri ini, Edith, membuktikan bahwa kecerdasan dapat dilatih sejak dini. Sejak Edith lahir, Aaron Stern memberikan lingkungan yang dapat memberikan rangsangan kuat kepada putrinya, mengajarkan perbendaharaan kata-kata baru setiap harinya dengan menggunakan kartu-kartu bergambar dan berbicara kepada anak itu dengan bahasa orang dewasa (bukan cara bayi). Hasil semua usaha tersebut? Pada usia satu tahun, Edith sudah dapat mengucapkan kalimat secara lengkap dan pada usia lima tahun, dia sudah selesai membaca seluruh buku Encyclopedia Britannica.
Pada usia enam tahun, enam buku dan surat kabar New York Times sudah di lahap oleh anak ini dalam sehari. Pada usia 12 tahun, dia telah masuk perguruan tinggi dan pada usia 15 tahun, ia telah mengajar matematika lanjutan di Michigan State University! Kabar baiknya, kita semua bisa menjadi seperti apa yang telah dicapai oleh Edith dan kita tidak harus mulai menstimulasi diri sejak dini. Saat ini, beberapa pun usia kita, kita mampu untuk meningkatkan kecerdasan. Usaha yang telah dilakukan oleh Aaron Stern terhadap putrinya memberikan inspirasi kepada semua orang tua untuk bisa membuat kegeniusan putra-putrinya menjelma menjadi kecerdasan sesungguhnya.
Semua anak terlahir genius dan lingkungan yang tepat mampu mengasah kecerdasan mereka menjadi lebih baik optimal. Namun, tentunya masih ada pertanyaan perihal potensi kegeniusan yang dibawa setiap anak ketika mereka lahir. Jika setiap orang terlahir genius, mengapa ada siswa yang bisa belajar dengan mudah dan menjawab berbagai pertanyaan tanpa kesulitan, sementara siswa lainnya harus membaca satu halaman sebanyak empat kali dan tetap tidak paham atau mampu mengingat apa yang telah dibacanya? Mengapa ada anak yang cepat memahami mempelajari matematika, sementara ada anak yang cepat dan mudah mempelajari dan memainkan piano, sementara ada anak yang masih kesulitan membedakan nada-nada? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang sama, sebagian anak tersebut memiliki insting untuk belajar dengan strategi yang tepat sehingga dapat mengakses informasi di otaknya dengan banyak dan lebih cepat, sementara yang lain tidak. Anak-anak yang masuk kategori tersebut telah mengetahui rahasia cara belajar yang efektif untuk diri mereka sendiri. Hal yang perlu kita ketahui adalah beda anak, beda strategi belajar dan beda juga hasilnya.
Salah hormat,
Ghany Angga. MA
CEO Elfreda Managemet Corp.
Empowerment Trainer || Hypnotherapist || Fingerprint Analist || Mentalist