Akhir-akhir ini banyak sekali permasalahan perilaku menyimpang remaja dan anak-anak yang masuk ke layanan psikoterapi hipnotherapi yang saya pegang yang dapat membuat kita miris jika mendegar bahkan melihatnya banyaknya angka kriminal banyaknya remaja dan anak anak yang menjadi korban bahkan menjadi pelaku tindakan amoral yang sebagian besar masih berstatus sebagai pelajar senantiasa terus terjadi dan berulang. Mulai dari berbagai tindakan bullying, penganiyayaan, hamil diluar nikah, pencabulan, sodomi dan berbagai tindak amoral lainnya.
Seiring perkembangan zaman, teknologi-teknologi di dunia mengalami perkembangan pesat, dimana gadget, smartphone sekarang menjadi kebutuhan bagi setiap individu, baik itu di kalangan orang tua, dewasa, remaja bahkan anak-anakpun bebas menggunakan teknologi.
Memang, kemajuan teknologi tersebut bisa memudahkan kita untuk komunikasi lebih mudah, sarana untuk bermain, memudahkan pekerjaan dan lain-lain.
Akan tetapi seiring perkembangan teknologi yang pesat ternyata berpengaruh bagi setiap individu dalam hal komunikasi dan interaksi terutama dikalangan remaja dan anak-anak yang kebanyakan tanpa pendampingan dan pendidikan yang memadai sehingga muncul banyaknya fenomena-fenomena remaja dan anak-anak dibawah umur yang mengekspresikan dirinya melalui media sosial, akan tetapi tidak sesuai dengan usianya, sebagai contoh anak dibawah umur memposting foto saat merokok atau foto dengan pacarnya dengan caption yang terkesan berlebihan untuk anak seusianya, sehingga munculah istilah Kids Zaman Now atau perilaku anak zaman sekarang. Hal tersebut muncul akibat penggunaan teknologi yang terlalu dini tanpa diimbangi pemahaman etika bermedia sosial yang benar.
Selain perilaku-perilaku yang tadi saya sebutkan diatas ternyata remaja dan anak-anak jaman sekarang juga rentan terjangkiti Inveksi Menular Seksual, salah satunya adalah penyakit HIV/AIDS. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Salah satu faktor utama penyebab para remaja dan anak-anak terjangkit inveksi menular seksual (HIV/AIDS) adalah adanya pergaulan bebas dan perilaku seks bebas dan merosotnya pemahaman agama sehingga tidak takut berdosa ketika melakukan kemaksiatan.
Yang lebih ironis sekarang ada perilaku seks yang menyimpang atau istilah kekiniannya LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender). Dan inipun sebagai faktor penyumbang penyebab terjangkit inveksi menular seksual (HIV/AIDS) terbanyak, yang sasarannya sekarang adalah remaja dan anak-anak. Dimana setiap kali saya berhadapan dengan penderita kelainan persepsi seks ini, perasaan saya yang muncul miris dan kasihan. Miris mengingat perilaku yang mampu mereka lakukan yang di mata kita adalah sebuah perbuatan yang tidak masuk akal, dan kasihan karena sebenarnya mereka ini adalah korban pembajakan pikiran bawah sadar yang membuat persepsi seks mereka menyimpang. Berdasarkan Sumber dari Dinas Kesehatan Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Tasikmalaya sendiri resiko penularan inveksi menular seksual (HIV/AIDS) bagi kaum LSL (Lelaki Seks Lelaki) cukup tinggi dan meningkat tiap tahunnya.
Seperti yang saya sebutkan tadi alurnya seperti ini : Normal > Perilaku Menyimpang (pergaulan bebas, perilaku seks bebas, kelainan presepsi seks) > HIV/AIDS
Sebelum terkena inveksi menular seksual (HIV/AIDS) layanan preventif sangat diperlukan sekali, jikalau sudah terkena baru menyesal di kemudian hari.
Layanan Psikoterapi Hypnotherapi menjadi salah satu layanan Preventif psikis atau upaya pencegahan psikis sebelum terjadi HIV/AIDS dan menjadi salah satu layanan Kuratif (Penyembuhan) untuk individu yang merasa dirinya berprilaku menyimpang. Jikalau sudah terkena inveksi menular seksual (HIV/AIDS) layanan ini bisa menjadi salah satu layanan Motivasi orang yang sudah terjangkit agar psikisnya sehat dan kembali bersemangat.
Sebenarnya upaya pencegahan (preventif) perilaku menyimpang itu bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, yang menjadi pertanyaan apa saja faktor-faktor seseorang melakukan perilaku yang menyimpang? Faktor-faktor ini bisa memberikan pengaruh positif ataupun negatif, bisa memberikan dampak positif kalau kita memberikan pendampingan dan pendidikan yang benar begitupun sebaliknya kalau kita memberikan pendampingan dan pendidikan yang salah maka bisa berdampak negatif. Apa saja faktornya? Diantaranya sebagai berikut:
- Faktor Orang Tua, 2. Faktor Keluarga, 3. Faktor Masyarakat, 4. Faktor Sekolah, 5. Faktor Pergaulan, 6. Faktor Teknologi/Media Masa, 7. Faktor Individu (Diri Sendiri).
Bahwa semua kejadian perilaku menyimpang ini adalah karena lingkungan, bahwa ini adalah bukan bawaan lahir. Semua bayi terlahir di dunia ini netral dan normal. Karena perilaku maupun hasrat seksual seseorang muncul bersamaan dengan kematangan organ reproduksi serta mental spiritualnya.
Artinya penyimpangan persepsi seseorang juga pasti terjadi karena sebuah pengaruh lingkungan dalam masa perkembangan organ reproduksi serta mental spiritualnya tersebut.
Untuk mengurangi perilaku menyimpang bagi remaja dan anak-anak, tentunya ini adalah tugas kita bersama, terutama keterlibatan pemerintah, orangtua, lingkungan maupun sekolah sebagai pendampingan, pemahaman agama, pemahaman etika dan pendidikan yang memadai.