Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering menjumpai seseorang yang “marah” sebagai bentuk reaksi atas perlakuan yang “dianggap” tidak adil pada dirinya, “takut” jika merasa belum siap, “kecewa” seandainya apa yang benar-benar diharapkan tidak tercapai, “sedih” disebabkan kehilangan sesuatu yang berharga, “kesepian” karena merasa butuh berinteraksi dengan orang yang disayangi dicintai, dan lain-lain. Marah, takut, kecewa, sedih, kesepian adalah beberapa contoh emosi negatif. Dalam hal ini, emosi negatif adalah luapan perasaan seseorang terhadap fenomena yang dipersepsikan merugikan dirinya.
Tanpa disadari, saat seseorang baru bangun tidur, berbagai situasi dan kondisi mulai dari kehidupan pribadi (di rumah) hingga di tempat kerja bisa memicu emosi negatif, misalnya anak yang “sulit diatur”, jalanan yang selalu macet, biaya hidup yang terus meningkat, beban kerja yang melebihi/ tidak sesuai kapasitas, hubungan kerja yang kurang harmonis, dan lain-lain. Akumulasi dari situasi dan kondisi di atas jika tidak dikelola dengan benar, bisa menyebabkan stress (distress) yang menurut berbagai penelitian sangat membahayakan tubuh karena menyebabkan berbagai penyakit (psikosomatis) antara lain hipertensi, jantung, diabetes, migrain, tukak lambung, gangguan fertilitas, alergi, dan asma. Oleh sebab itu, belajar mengelola pikiran dan emosi (terapi diri sendiri) melalui self-hypnosis sangat penting.
Untuk konsultasi lebih lanjut, silahkan hubungi : 085854533101/ WA: 089531124246.