Kementerian Pemuda dan Olahraga RI menggelar acara pemilihan pasangan muda inspiratif dan berprestasi tahun 2019 yang diikuti oleh ribuan pasangan muda di seluruh Indonesia. Kegiatan dengan berbagai tahapan seleksi dan puncaknya yaitu grand final yang disiarkan melalui Metro TV Sabtu (7/12) pukul 19.05-20.00 WIB.
ini mencari pasangan muda yang memiliki berbagai wawasan tentang keluarga. Adapun kriteria penjurian terdiri dari pengetahuan mengenai pengasuhan anak, perlindungan anak, KDRT, pemuda sahabat anak, kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, serta pengelolaan konflik pernikahan.
Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, 25 pasangan terpilih diundang ke Jakarta untuk dilakukan penjurian dan menghasilkan 5 pasangan masuk babak final. Akhir penjurian, terpilih untuk Juara 1 adalah pasangan Mufarrihul Hazin dan Nur Wedia Devi Rahmawati.
Pasangan ini merupakan pasangan ideal yang mampu menyeimbangkan antara profesional dan personal dan juga pasangan akademis dan aktivis. Keduanya mendapatkan nilai hampir sempurna dari para dewan juri.
Mufarrihul Hazin merupakan sosok pemuda yang memiliki berbagai prestasi, diantaranya adalah lulusan doktor terbaik di Universitas Negeri Surabaya dengan nilai IPK 3,95 pada usia 26 tahun. Selain itu, Farih (panggilan akrab) juga merupakan seorang aktivis, yang saat ini masih menjabat sebagai Sekjend Pimpinan Pusat IPNU. Aktifitas sehari-hari sebagai motivator dan trainer yang mengantarkannya menjadi seorang public speaker yang handal dan profesional di bawah lembaga Nusa Educenter. Namun ditengah tengah kesibukannya Farih mampu memberikan yang terbaik untuk keluarganya.
"sesibuk apapun kita, kita harus memperioritaskan keluarga. Bagai saya keluarga adalah pilar utama dalam kehidupan, maka manajemen waktu adalah kuncinya. Sehingga rumus sakinah, mawaddah warahmah bukan hanya slogan, namun bener-benar menjadi kenyataan" kata Farih, Tenaga Ahli DPR RI ini
Sedangkan istrinya, Nur Wedia Devi Rahmawati merupakan sosok istri yang memiliki background akademis dan aktifis pula. Berbagai prestasi telah diaraihnya termasuk mendapatkan penghargaan sebagai pemudi hebat kemenpora tahun 2016. Fokus keluarga masih menjadi pilihannya karena baru dikarunia anak yang berusia 10 bulan. Bagi Nur Wedia pendidikan keluarga adalah pilar utama pendidikan anak, dan ibu adalah guru terbaiknya.
"Alhamdulillah, saya untuk saat ini masih fokus pada mendidik anak, saya menyadari bahwa peran keluarga terutama ibu merupakan hal yang sangat penting, karena ibu adalah guru terbaik" ungkap wanita asal kediri jawa timur ini.
Setelah mendapatkan juara 1, harapan keduanya ingin menjadi keluarga yang terus mampu istiqomah untuk menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. "Harapan kami ingin menjadi keluarga yang bahagia dan bermakna, karena keluarga merupakan mutiara yang sangat berharga. Doakan kami agar selalu mampu berprestasi dan memberikan inspirasi" pungkas Mufarrihul Hazin.