Roger Sperry (August 20, 1913 – April 17, 1994). Sperry merupakan seorang neuropsikolog yang menemukan bahwa akal manusia terdiri atas dua bagian. Menurut Sperry, masing-masing bagian otak memiliki fungsi spesial tanpa harus bergantung satu dengan yang lainnya.
1. Otak Kiri
Otak kiri lebih unggul pada hal-hal yang berhubungan dengan logika dan rasio manusia, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat dari matematika. Jadi, pernyataan yang mengatakan jika seseorang yang pandai matematika lebih dominan dengan otak kiri adalah benar. Beberapa pakar menyebut bahwa otak kiri merupakan pusat dari Intelligence Quotient (IQ).
Orang yang dominan dengan otak kirinya, lebih pandai melakukan analisa dan proses logis, tetapi kurang pandai dalam hal hubungan sosial. Oleh karena itu, orang yang lebih dominan dengan otak kiri akan mengutamakan logika dalam proses pengambilan keputusan dan melakukan sesuatu dengan perhitungan yang matang. Saat kita ingin mengungkapkan sebuah fakta, otak kiri juga lah yang akan menariknya dari memori kita.
2. Otak Kanan
Sementara itu, otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya seperti sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lainnya, serta pengendalian emosi. Otak kanan juga berfungsi untuk semua jenis kegiatan kreatif, seperti menari, menggambar, atau menyanyi.
Otak bagian kanan bertanggung jawab atas kemampuan spasial seseorang, yaitu meliputi pengenalan wajah dan pengolahan musik. Otak kanan juga dapat melakukan beberapa fungsi matematika lho Squad, tetapi hanya perkiraan kasar dan perbandingan. Bagian ini jugalah yang membantu citra visual dari apa yang kita lihat. Saat seseorang berbicara, otak kanan yang akan membantu untuk menafsirkan konteks dan nada lawan bicara.
Ilmuan lain yang mengkaji tentang Fikiran manusia adalah Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan bawahsadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
Laiknya gunung es yang muncul di permukaan, yang tampak hanya 12 % saja, 88 % sisanya masih tenggelam di dalam lautan. Yang 12 % itu dise-but sebagai alam atau pikiran sadar (conscious mind). Sisanya, 88 %, disebut alam bawah sadar (subconsious). Antara alam sadar dan bawah sadar dibatasi se-buah garis filter yang disebut reticular activating system. Garis ini berfungsi melindungi manusia dari informasi-inforrnasi yang tak perlu, sehingga seseorang tetap terlihat sadar dan waras. Nah, selama ini, kemampuan otak yang digunakan oleh manusia hanya 12 %, sisanya tenggelam dalam diri kita.
Bayangkan, dengan 12 % dari keseluruhan otak manusia, kita sudah sedemikian hebat. Bisa hitung-menghitung, bisa menelurkan gagasan-gagasan baru yang begitu spetakuler, mampu menghasilkan robot-robot dan mesin-mesin elektronik yang sangat hebat dan sebagainya. Lalu bagaimana jika kemampuan otak yang 88 % itu kita bisa manfaatkan?
Setelah mengetahui kebenaran pikiran bawah sadar tersebut, apakah benar dengan menggali 88 % potensi yang masih tertanam dalam diri kita, kita dapat mengubah hidup dan kehidupan kita menjadi luar biasa, menjadi orang yang selalu diliputi oleh Keberuntungan dan Nasib Baik? Apakah sehebat itu Fenomena Alam Bawah Sadar atau yang biasa disebut SUBCONSCIOUS MIND bagi Praktisi Hypnotherapy dan UNCONSCIOUS MIND bagi Praktisi Psikologi?
Roger Sperry (August 20, 1913 – April 17, 1994). Sperry merupakan seorang neuropsikolog yang menemukan bahwa akal manusia terdiri atas dua bagian. Menurut Sperry, masing-masing bagian otak memiliki fungsi spesial tanpa harus bergantung satu dengan yang lainnya.
1. Otak Kiri
Otak kiri lebih unggul pada hal-hal yang berhubungan dengan logika dan rasio manusia, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat dari matematika. Jadi, pernyataan yang mengatakan jika seseorang yang pandai matematika lebih dominan dengan otak kiri adalah benar. Beberapa pakar menyebut bahwa otak kiri merupakan pusat dari Intelligence Quotient (IQ).
Orang yang dominan dengan otak kirinya, lebih pandai melakukan analisa dan proses logis, tetapi kurang pandai dalam hal hubungan sosial. Oleh karena itu, orang yang lebih dominan dengan otak kiri akan mengutamakan logika dalam proses pengambilan keputusan dan melakukan sesuatu dengan perhitungan yang matang. Saat kita ingin mengungkapkan sebuah fakta, otak kiri juga lah yang akan menariknya dari memori kita.
2. Otak Kanan
Sementara itu, otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya seperti sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lainnya, serta pengendalian emosi. Otak kanan juga berfungsi untuk semua jenis kegiatan kreatif, seperti menari, menggambar, atau menyanyi.
Otak bagian kanan bertanggung jawab atas kemampuan spasial seseorang, yaitu meliputi pengenalan wajah dan pengolahan musik. Otak kanan juga dapat melakukan beberapa fungsi matematika lho Squad, tetapi hanya perkiraan kasar dan perbandingan. Bagian ini jugalah yang membantu citra visual dari apa yang kita lihat. Saat seseorang berbicara, otak kanan yang akan membantu untuk menafsirkan konteks dan nada lawan bicara.
Ilmuan lain yang mengkaji tentang Fikiran manusia adalah Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan bawahsadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
Laiknya gunung es yang muncul di permukaan, yang tampak hanya 12 % saja, 88 % sisanya masih tenggelam di dalam lautan. Yang 12 % itu dise-but sebagai alam atau pikiran sadar (conscious mind). Sisanya, 88 %, disebut alam bawah sadar (subconsious). Antara alam sadar dan bawah sadar dibatasi se-buah garis filter yang disebut reticular activating system. Garis ini berfungsi melindungi manusia dari informasi-inforrnasi yang tak perlu, sehingga seseorang tetap terlihat sadar dan waras. Nah, selama ini, kemampuan otak yang digunakan oleh manusia hanya 12 %, sisanya tenggelam dalam diri kita.
Bayangkan, dengan 12 % dari keseluruhan otak manusia, kita sudah sedemikian hebat. Bisa hitung-menghitung, bisa menelurkan gagasan-gagasan baru yang begitu spetakuler, mampu menghasilkan robot-robot dan mesin-mesin elektronik yang sangat hebat dan sebagainya. Lalu bagaimana jika kemampuan otak yang 88 % itu kita bisa manfaatkan?
Setelah mengetahui kebenaran pikiran bawah sadar tersebut, apakah benar dengan menggali 88 % potensi yang masih tertanam dalam diri kita, kita dapat mengubah hidup dan kehidupan kita menjadi luar biasa, menjadi orang yang selalu diliputi oleh Keberuntungan dan Nasib Baik? Apakah sehebat itu Fenomena Alam Bawah Sadar atau yang biasa disebut SUBCONSCIOUS MIND bagi Praktisi Hypnotherapy dan UNCONSCIOUS MIND bagi Praktisi Psikologi?
Suci Raharjo, S.AP, M.A, CH, CHt
No Anggota : 31304
Jika ingin berdiskusi, Mencoba Pengobatan dengan Metoda Hypnotherapy dan Prana Shakti, dapat menghubungi Mas Bejo di:
RAHARJO INSTITUT
083877040468 dan 085780173287