Selamat pagi sahabat sahabat saya yang baik hati. Saya doakan semoga kita semua selalu sehat, selalu percaya diri, selalu elegan, selalu kaya, selalu sukses, selalu bahagia dan selalu beruntung.
Pohon Tumbang!!!
Kali ini bang iwan hendak menyampaikan sebuah kebiasaan kebiasaan yang masih terjadi di masyarakat pedesaan. Setiap kejadian kejadian yang terjadi di kehidupan sehari hari selalu dimaknai, dan dikaitkan dengan kehidupan. Misal Mendengar suara burung gagak tandanya akan ada yang meninggal, bersiul di malam hari berarti mengundang mahluk halus, menata kayu tidak rapih (susang carik) jika nanti mengandung akan lahir susah dengah posisi bayi yang tidak deharusnya dan banyak lagi mitos mitos lain suatu saat bang iwan urai satu persatu.
Kali ini bang iwan hendak menyampaikan Tentang "Pohon Tumbang". Kenapa pohon tumbang?, ini pengalaman saya saat bergaul dimasyarakat. Banyak orang yang mengartikan bahwa Pohon di ibaratkan Orang tua dan di sekitarnya kita ibaratkan Orang orang yang bergantung lewat perantara Pohon itu.
Saya gambarkan ketika pohon besar itu tumbuh dengan daun yang lebat dan buah yang melimpah, maka kebahagiaan itu sampai ke sekitar pohon tersebut Ya tepat sekali, jika dalam kasus ini Pohon kita analogikan seperti Orang tua kita. Kasih sepanjang masa selalu mereka berikan kepada anak anaknya, dia tak pernah memikirkan kebahagiaan dirinya, begitulah orang tua, selalu menebarkan kasih sayang.
Coba kita bayangkan sekarang juga, berapa kali kita berbuat salah kepada mereka, berapa kali kita mengatakan perkataan kasar kepada mereka, berapa kali kita membentak kepada mereka, coba kita bayangkan. Alangkah kejamnya kita kepada mereka, kita tidak berfikir bagaimana perasaannya.
Berapa kali kita meminta maaf kepada mereka, bayangkang, rasakan. Berapa kaki kita meminta maaf???, berapa kali kita meminta maaf???. Coba bandingkan sekarang, antara kita memaki mereka dengan memuji mereka, antar kita senyum kepada mereka dengan kita cemberut kepada mereka, antra membentak dengan berkata lemah lembut.
Coba bayangkan, dan ingat dengan baik baik, apakah mereka membalas kelakuan kita yang selalu membentak, berkata kasar, memaki, mengecewkan, menghina, dan menelantarkan mereka. Mereka membalas dengan senyuman, mereka menghadapi dengan sabar dan mereka selalu mengerti kita. Subhanallah Mereka adalah Pohon yang selalu mengayomi keadaan sekitar, mereka selalu menebar kebahagiaan, kemesraan dan menyapa dengan penuh rasa cinta dan kasih luar biasa.
Mari kita jaga Pohon itu sekarang juga, mari kita jaga dengan penuh cinta dan kasih yang kita miliki, memang kasih kita tidak akan pernah sebanding dengan kasih sayang yang selama ini kita berikan. Tapi, percayalah bahwa kasih yang sedikit ini akan menjadi pintu untuk kita menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ingatlah bahwa Ridho Tuhan tergantung Ridho Orang tua.
Mari kita jaga pohon itu dengan sebaik baiknya, karena jika Pohon itu telah Tumbang maka akan banyak air mata yang membanjir, akan banyak penyesalan Yang tercurah, dan akan banyak penderitaan yang akan Muncul. Kita akan selalu berdoa dan membayangkan, Seandainya Pohon itu bangkit lagi, maka saya akan ini, akan itu akan menjaga, akan merawat dan akan semuanya. Tapi, kenyataannya pohon itu telah tumbang, hanya tertinggal penderitaan, penyesalan dan tangisan yang dahsyat.
Lalu apa selanjutnya?…..
Ya, kita harus memulai dari awal, memelihara benih benih pohon yang kelak akan menjadi pohon besar dan mengayomi di sekeliling pohon itu. Membutuhkan waktu yang sangat lama, memerlukan kesabarkan yang berlipat ganda dan pastinya membutuhkan kasih sayang yang dahsyat untuk menjadikan pohon itu tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pohon adalah analogi dari orang tua kita, yang senantiasa luar biasa memberikan pengayoman bagi anak anak nya dan bagi sekitarnya. Mari kita jaga orang tua kita dengan sepenuh hati, mari kita berbakti pada Orang tua kita dg bakti yang setinggi tingginya. Karena Ridho Tuhan tergantung dengan Ridho Orang Tua kita,
Semoga kita adalah orang orang yang selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Amiin…