Adalah sebuah perjalanan yang sedang daku tapakkan. adalah sebuah pos dalam perjalan yang bernama bumi itu. manusia adalah salah satu pemain dalam perjalanan tersebut. selayaknya pemain daku harus memerankan peran yang telah diberikan biasa antagonis, protagonis, atau hanya figuran semata. daku tak pernah tau, peran apakah yang sedang daku jalankan, yang daku tahu, hanyalah sebuah perjalanan untuk menuju tempat keabadian. daku selalu bertanya tanya, sebenarnya hidup ini untuk apa, untuk siapa, dan bagaimana. apa yang harus daku lakukan untuk mengisi lembaran – lembaran kosong yang dinamakan waktu itu. waktu bagaikan lembaran – lembaran kosong yang harus diisi dengan perbuatan – perbuatan sesuai peran. suatau saat nanti daku akan dimintai pertanggungjawaban dari apa – apa yang telah daku kerjakan.
Laporan yang harus daku laporkan akan menentukan kehidupan daku selanjutnya, apakah berakhir dengan kebaikan ataukah akan berakhir dengan keburukan. sehingga daku harus benar – benar mempersiapkan bekal sebanyak – banyaknya dan harus selalu melakukan hal hal yang baik, suapaya daku dapat melaporkan hal – hal yang baik dan akhirnya daku dapat hidup bahagia di kehidupan yang abadi tesebut.
Adalah sang maha kuasa , sebagai hakim dari segala hakim yang adil, yang akan menyidang daku dan kerabat, tentang segala sepak terjang daku selama daku hidup di dunia yang bernama bumi.
Pilihan ada ditangan daku, terserah daku mau melakukan apapun, dan pastinya daku akan mempertanggung jawabkan perbuatan daku kelak. Yang maha agung telah memberi kertas yang bernama waktu untuk diisi dengan coretan – coretan yang menarik yang dapat memikat hati yanag maha kuasa.
Wahai kerabat- kerabat daku, marilah kita coretkan dalam lembar yang telah disediakan Yang maha kuasa, suapaya kita termasuk dalam golongan orang – orang yang mendapat Ridho dan keberkahan di dunia dan di akhirat kelak.
Sumber : https://iwancoret.blogspot.com/2018/06/menuju-keabadian-nirwana.html