Menginduksi Klien dengan Gangguan Ingatan
May 29, 2018 by Zainurrahman, S.S., M.Pd, CH., CHt.
Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa induksi bertujuan untuk menggiring klien untuk memasuki kondisi trance yang diharapkan, yakni pada level alfa atau theta. Induksi pada umumnya terjadi lebih mudah jika klien memiliki tingkat sugestibilitas yang memadai. Beberapa orang yang pikirannya selalui “sibuk” untuk menganalisa instruksi dan sugesti akan mengalami kesulitan untuk memasuki kondisi trance. Hal ini disebabkan oleh kondisi gelombang otaknya yang senantiasa “bertahan” di level beta. Namun akan ada suatu keadaan dimana kita dihadapkan dengan klien yang mengalami gangguan tertentu, misalnya gangguan ingatan. Apakah klien yang seperti ini dapat diinduksi?
Hal utama yang perlu kita cermati adalah tingkat gangguan yang dialami oleh klien. Semakin tinggi tingkat gangguan ingatannya, maka semakin menantang pula proses induksinya. Misalnya klien yang gangguan ingatannya disebabkan oleh Alzheimer atau Dementia, klien ini harus ditangani oleh ahlinya. Bagaimana jika Anda harus membantu klien seperti ini pada saat itu juga? Berikut ini kita pikirkan beberapa hal penting.
Periksa Kualitas Tidur Klien
Perlu kita ingat bahwa klien, bahkan yang mengalami gangguan ingatan sekalipun, adalah manusia yang membutuhkan tidur dan mengalami tidur. Tidur adalah fenomena yang terjadi ketika gelombang otak berada di level delta. Untuk sampai ke level delta, bagaimana pun juga, klien harus melewati gelombang alfa dan theta. Untuk itu, potensi untuk diinduksi masih memiliki harapan.
Tanyakan kepada klien mengenai kualitas tidurnya. Apakah kualitas tidur klien baik? Ukuran kualitas tidur bervariasi. Secara pribadi, saya mengevaluasi dua hal, yakni durasi tidur dan kondisi fisik dan emosional setelah tidur. Jika durasi tidur lebih dari 5 jam (tidur normal di malam hari) maka kualitas tidurnya memenuhi syarat. Jika kondisi fisik rileks dan emosinya baik setelah tidur, maka kualitas tidurnya baik. Jika hasil evaluasi menunjukkan kualitas tidurnya kurang baik, maka perlu dilakukan pengecekan pada bagian lain seperti kondisi fisik dan emosi yang menghambat tidurnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan kualitas tidurnya baik, maka perlu dilakukan pengecekan pemicu tidurnya dengan menanyakan apa yang dilakukan tepat sebelum tidur, visualisasi atau imajinasi apa yang sering tampil sebelum tidur, dan sebagainya. Hal ini akan membantu Anda untuk merancang script induksi untuk visualisasi dan sebagainya.
Konsentrasi pada Napas dan Detak Jantung
Kesadaran pada napas dan detak jantung sudah lama diakui sebagai salah satu teknik induksi dan meditasi di berbagai belahan dunia. Kesadaran penuh pada napas bukan hanya sekedar “mengikat” pikiran pada suatu objek tetapi juga meningkatkan kadar oksigen yang masuk melalui udara dan memasuki darah. Dengan kadar oksigen yang cukup, maka relaksasi otot akan terjadi secara optimal.
Jika Anda berencana menggunakan teknik induksi relaksasi progresif, maka awali dengan meminta klien untuk memusatkan perhatiannya pada napas dan detak jantungnya sendiri. Salah satu teknik untuk membantu klien memusatkan pikirannya pada napas dan detak jantungnya adalah dengan merasakan udara memenuhi rongga dada dan perut serta keluarnya udara membawa berbagai emosi negatif. Disaat yang sama, instruksikan klien untuk menghitung detak jantungnya namun hanya 1, 2, 1, 2, 1, 2 dan seterusnya hingga klien bisa fokus tidak lagi pada angka-angka namun pada dirinya sendiri.
Lupakan Kemarin, Lupakan Besok, Fokus pada Saat ini
Ini adalah teknik lain yang dapat digabung dengan teknik lainnya. Bagi klien yang mengalami gangguan ingatan, mengingat saat ini (present moment) sama sekali tidak sulit. Instruksikan pada klien bahwa dia harus menyadari dirinya sendiri pada saat ini dan saat paling nyata adalah saat ini juga. Ini benar-benar manjur untuk membantu klien memasuki kondisi trance.
Jika Anda memperhatikan tiga hal di atas, maka sesungguhnya menginduksi klien dengan gangguan ingatan itu dapat terjadi, meskipun membutuhkan upaya ekstra. Teknik di atas juga dapat digunakan kepada klien yang memiliki tingkat sugestibilitas yang rendah.
Perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan tingkat sugestibilitas rendah adalah klien yang sulit menerima sugesti dari luar, tetapi tidak sulit menerima sugesti yang datang dari dalam dirinya sendiri.
Kunjungi:
https://zonahypnosis.wordpress.com/