Pada pengetahuan Hipnotis dikenal berbagai ukuran skala kedalaman trance seseorang. Beberapa pakar menyusun skala kedalaman ini dengan pembagian yang berbeda. Terdapat beberapa skala kedalaman trance yang sangat dikenal di kalangan Hipnoterapis, diantaranya adalah : Davis-Husband Scale dan Harry Aaron Scale.
Walaupun setiap skala kedalaman trance memiliki detail pembagian yang berbeda, tetapi secara global tetap memiliki kesamaan, yaitu terdapat pengelompokkan ke 3 kategori trance, yaitu : Light Trance, Medium Trance, dan Deep Trance (Somnambulism).
Di luar 3 kelompok trance yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih terdapat lagi wilayah trance yang lebih dalam dari Deep Trance, yaitu Ultra Deep Trance, atau disebut juga sebagai Comma State.
Comma State ini diduga memiliki kemiripan dengan Esdaile State yaitu kondisi trance dimana dokter James Esdaile melakukan ratusan operasi besar (amputasi) di India di masa silam.
Jika pada kondisi Deep Trance sugesti dapat masuk dengan mudah ke pikiran bawah sadar seorang klien, maka pada kondisi Comma State hal yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu sugesti tidak direspon oleh klien. Dengan kata lain Comma State bukanlah suatu wilayah trance untuk memasukkan sugesti terapeutik.
Pada keadaan Comma State, seorang klien akan mengalami relaksasi ekstrim secara fisik maupun mental, sehingga Comma State lebih tepat diterapkan, antara lain memberikan kesempatan kepada klien untuk beristirahat total, misalkan untuk klien yang baru saja sembuh dari penyakit fisik. Pada kondisi Comma State akan berlangsung relaksasi ekstrim secara alami.
Terkadang dalam sesi Hipnoterapi biasa, seorang Hipnoterapis tidak dapat melakukan pengakhiran (emerging), atau klien menolak untuk bangun. Hal ini dikarenakan klien memasuki kondisi Comma State, sehingga secara otomatis tidak lagi merespon sugesti yang diberikan Hipnoterapis, termasuk sugesti untuk pengakhiran (emerging).
Teknik membawa klien ke kondisi Comma State
Teknik ini diketemukan oleh Dave Elman. Pada dasarnya teknik ini sangat sederhana, dimana setelah klien memasuki kondisi Deep Trance (somnambulism), maka dilanjutkan dengan penerapan Comma State Depeening, yaitu dengan meminta klien membayangkan melakukan perjalanan menuruni lantai gedung, sebanyak 3 lantai dengan menggunakan eskalator. Pada saat klien sudah berada di lantai paling bawah, maka diharapkan klien sudah memasuki kondisi Comma State.
Teknik pengujian klien di kondisi Comma State (kalibrasi)
Terdapat beberapa ciri-ciri dari klien yang sudah memasuki kondisi Comma State, sehingga ciri-ciri ini dapat dipergunakan sebagai alat kalibrasi. Ciri-ciri tersebut adalah :
- Klien kesulitan menggerakkan otot besar (kaki, tangan, dll)
- Klien mengalami auto-anaesthesi
- Klien menolak perintah ”bangun” (emerging)
- Klien mengalami ”catatonia”
Seorang Hipnoterapis yang terlatih biasanya cukup mengamati hanya beberapa ciri-ciri dimaksud untuk dapat memastikan apakah seorang klien sudah memasuki kondisi Comma State.