Profile
Perjalanan Heri Susilo Menjadi Happiness Motivator
Sejak kecil Heri sangat dekat dengan pulpen dan kertas, yang ia gunakan untuk menulis aktivitas hariannya. Heri begitu rajin menulis setiap kejadian yang dialami dan semua ini ia tertulis dengan rapi di buku hariannya. Namun siapa sangka dari kebiasaannya menulis catatan harian, mengantarkan Heri menjadi seorang penulis buku dan Happiness Motivator di Indonesia.
Heri kecil seringkali menjadi korban bully oleh teman dan orang-orang disekitarnya. Membuatnya menjadi pribadi yang pendiam dan tidak mudah bergaul dengan banyak orang. Pernah mengalami phobia sosial yang membuatnya merasa takut dan enggan berada dalam kerumunan banyak orang. Sampai sekarang Heri memiliki ketidakmampuan dalam melafalkan huruf “R” dengan jelas. Sebab inilah yang menyebabkan Heri memilih sendiri dan lebih dekat dengan pulpen serta kertas untuk mencatat pengalaman hidupnya.
Kekuatan mimpi telah mengantarkan Heri menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan banyak memahami orang lain. Tumbuh dari keterpurukan karena korban bully, Heri ingin memberikan inspirasi dan motivasi bagi banyak orang untuk bangkit dari masalah hidupnya.

Heri kemudian menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Sesungguhnya bukan jurusan itu yang diinginkannya. Heri menginginkan menempuh pendidikan di Jurusan Psikologi, itulah mimpinya sejak SMP dulu. Ingin membantu banyak orang bangkit dan menemukan self motivation dalam diri mereka. Namun, pil pahit itu harus ditelan. Heri berkali-kali mendaftar jurusan Psikologi, tapi gagal. Tak ada penyesalan bagi Heri untuk menempuh pendidikan Ilmu Hubungan Internasional. Ternyata rencana Allah jauh lebih indah dibanding apa yang telah manusia rencanakan. Heri banyak belajar terkait public speaking justru dari pendidikan yang ditempuhnya. Ditempa dengan kehidupan yang begitu keras semasa kuliah, membuatnya menjadi pribadi yang semangat dan pantang menyerah dalam mewujudkan impiannya.
Masa-masa kuliah Heri gunakan untuk mengasah kemampuan public speaking-nya dengan menjadi pembicara lokal di beberapa event. Namun perjalanan Heri menjadi penulis dan Happiness Motivator tidaklah sesederhana itu. Berkali-kali mencoba tulisan buku tapi gagal. Sampai suatu saat Heri dikontak salah satu penerbit untuk menulis sebuah buku tentang happiness.


