Anda tentu pernah menyaksikan aksi seorang Hipnotis di televisi yang sangat piawai dalam menaklukan beberapa audien yang dijadikan subyek Hipnosis dengan beberapa intruksi, diakhiri kata “Tidur”, dan seketika subyek itupun tubuhnya lunglai dan memasuki alam bawah sadar seperti tidur tetapi ia masih bisa mendengar apa yang diucapakan si penghypnotis. Kemudian sang penghypnotis memberikan sugesti tertentu kepada subyek, dan subyekpun melakukannya. Umumnya sugesti yang diberikan adalah yang efeknya menghibur, sehingga penonton merasa lucu dengan tingkah si subyek. Hipnosis seperti ini disebut dengan Stage Hypnosis, dilakukan untuk hiburan dan membuktikan bawah pikiran bawah sadar memiliki kemampuan untuk melakukan apapun sesuai dengan sugesti yang diberikan dan sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran bawah sadarnya (sub conscious mind).
Jika Anda belum mengenal lebih dalam tentang Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi dan Hypnoterapis, maka saya berharap tulisan saya ini dapat membantu pemahaman Anda, sehingga di kemudian hari Anda tidak lagi memiliki persepsi yang negatif tentang Hipnosis atau Hipnotis, sekalipun adanya berita atau ucapan orang yang seakan menyudutkan ilmu ini sebagai ilmu magis atau untuk kejahatan, bahkan Anda bisa mengerti manfaat positifnya ilmu ini bagi kebaikan hidup Anda. Buat saya ilmu apapun tergantung ahlak dan niat yang memilikinya, contoh saja Ilmu Akuntansi yang diajarkan di kampus, jika keahlian Akuntansi dipergunakan untuk hal positif, maka bisa memberikan informasi yang dapat memajukan perusahaan, akan tetapi jika digunakan oleh oknum yang tidak baik dan untuk tujuan tercela, maka bisa merugikan perusahaan dan banyak orang.
Mengenal Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi dan Hipnotherapis
Dari literatur dan ilmu yang saya pelajari dan dalami melalui pelatihan khusus Hypnosis dan Hypnotherapi untuk mendapatkan Sertifikat sebagai Practitioner Hypnotist dan Hypnotherapy, serta praktek langsung yang kerap saya lakukan kepada banyak orang, kondisi Hypnosis adalah sebuah kondisi pada diri seseorang yang sifatnya rasional dan alamiah. Jadi tidak ada unsur magis, mantera atau ilmu hitam yang saya temui di dalamnya. Bahkan dalam keseharian setiap orang bisa mengalami kondisi hipnosis minimal 2 kali sehari, yaitu pada saat menjelang tidur dan bangun tidur, di saat Anda mengalami kesadaran yang berbeda namun Anda belum benar-benar tidur atau benar-benar bangun. Yan Nurindra dalam e booknya berjudul Hypnosis for Dummies menyebutkan bahwa Hypnosis adalah suatu gejala psikologi murni, alias hal yang alamiah dan biasa. Setiap hari kita menghipnosis dan terhipnosis sebanyak puluhan sampai ratusan kali.
Dalam aktivitas sehari-hari Hipnosis bisa terjadi pada setiap orang, misalnya ketika seorang ibu sebut saja “Mawar”, begitu fokus menyaksikan acara sinetron tukang bubur naik haji, ia sampai lupa kalau suaminya sudah pulang dan menunggu didepan pintu tidak bisa masuk karena pintunya dikunci, dan ketika dipanggil-panggil si ibu tidak mendengar. Atau ketika dua pasang anak manusia sedang memadu cinta di kafe, ia lupa waktu dan lupa pulang, sampai diminta pulang oleh sekuriti kafe..he he he …Atau ketika Anda begitu fokus dan asik dengan pekerjaan Anda, Anda lupa makan siang, solat dan tersadar tahu-tahu kantor sudah sepi. Dan Anda juga bisa melihat fenomena anak-anak sekarang yang sudah terhipnosis dengan game, mereka sampai lupa waktu belajar, waktu makan dan waktu tidur, tentunya ini sangat berbahaya dan tentunya dapat mempengaruhi prestasinya di sekolah.
Sejarah Hipnosis
Hipnosis modern diperkenalkan pertama kali oleh Dr. Franz Anton Mesmer (1735-1815), seorang dokter di Wina yang menggunakan suatu teknik pengobatan tertentu terhadap pasien jiwa. Teknik ini disebut dengan Mesmer. Mesmer menyimpulkan bahwa semua orang mempunyai magnetisme dengan kadar yang berbeda-beda.
Dr. John Elliotson (1791-1868) seorang dokter dari Inggris yang pada sekitar tahun 1817 tertarik dengan mesmerisme. Dalam prakteknya Elliatson sangat intensif menggunakan mesmerisme dalam pengendalian rasa sakit dan operasi.
Dr. James Esdaille (1808-1859), melakukan eksperimen mesmerisme dengan menggunakan anestesi hypnosis pada operasi pembedahan minor dan pada lebih dari 300 operasi besar.
Dr. James Braid (1795-1860), adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi. Ia adalah seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif dan andal. Dari hasil penelitiannya, akhirnya hipnosis dapat dijelaskan dalam kerangka ilmiah dan diterima sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran Inggris. Dr. James Braid juga merupakan orang yang pertama kali menyatakan bahwa hypnosis merupakan fenomena psikis dan bukan fisik seperti dikira banyak orang pada masa itu. Dengan demikian Braid dipandang sebagai “Bapak Hipnosis”. Pada awalnya, Braid menamakan penemuannya sebagai neurypnology yang berasal dari bahasa Yunani berarti “nerveous sleep”. Dia juga orang yang memopulerkan “monoideaism”, yang memiliki pengertian bahwa “Seseorang yang memandang satu titik secara terus menerus, akan mengalami fenomena trance atau masuk ke kondisi hipnosis.
Dr. Milton H Erickson (1901-1980). Pada pertengahan tahun 1940, dia Milton H Erickson menyatakan bahwa dalam hipnosis yang hebat adalah subyek hipnosis karena bisa memahami dan mengikuti sugesti yang diberikan oleh orang yang menghipnotis. Dengan kata lain, hipnoterapis atau penghipnotis sebenarnya hanya membimbing orang yang dihipnotis supaya bisa memasuki kondisi hipnosis dan itu baru bisa terjadi, dan itu baru bisa terjadi jika tidak bertentangan dengan nilai dasar dan keinginan yang dimiliki orang yang dihipnotis.
Maka dari itu, Milton H Erickson mengubah pola sugesti yang otoriter/bersifat memerintah dengan sugesti yang permisif/bersifat meminta, dan mengembangkan pola-pola sugesti hipnotis, dari bentuk kalimat langsung/direct suggestion menjadi kalimat tidak langsung/ indirect suggestion supaya orang yang dihipnotis merasa memegang kendali dan merasa lebih dihargai sehingga dengan sukarela mau mengikuti sugesti yang diberikan oleh penghipnotisnya.
Berkat jasa Milton H. Ericson, akhirnya pada tahun 1958 hipnosis bisa diterima dan diakui oleh Asosiasi Medikal Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai metode terapi yang efektif.
Definisi Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi dan Hipnotherapis
Kini saatnya saya menjelaskan masing-masing definisi Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi, dan Hipnotherapis, tentu saja berdasarkan referensi yang saya dapatkan dari para pakar dibidangnya yang sudah tidak diragukan lagi keahliannya.
Adi W Gunawan dalam bukunya Hypnosis (2007), beberapa definisi Hipnosis dari para pakar sebagai berikut :
1. Hipnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi.
2. Hipnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.
3. Hipnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar.
U.S Department of Education, Human Service Devision mendefinisikan Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti.
Menurut Crazy Master Romo Dewa dalam bukunya Rahasia Dewa Hipnosis, mendefinisikan ilmu Hipnosis secara singkat yaitu ilmu yang memengaruhi orang. Di dunia Hipnosis, kita bisa memengaruhi orang, baik dalam kondisi trance maupun tanpa trance sama sekali.
Trance adalah suatu keadaan di mana kita terfokus sangat dalam, terlewatinya faktor kritis pikiran sadar. Trance ada dua macam, yaitu Trance Sleep atau keadaan mirip tidur dan Trance Waking, sadar normal biasa. Trance Sleep kondisinya seperti tidur, namun ini berbeda dengan tidur normal. Tidur Trance Sleep itu sangat sadar, bahkan beberapa ahli ada yang mengatakan sadarnya 9 kali lipat daripada orang sadar dalam kondisi normal. Bahkan dengan bahasa-bahasa tertentu atau disebut dengan conversational hypnosis, menggunakan metafora, cerita dan lain-lain orang bisa terhipnosis tanpa Trance.
Sementara itu istilah Hipnotis berarti orang yang melakukan Hipnosis. Sama seperti gitar yang merupakan alat musik. Orang yang memainkan gitar disebut dengan Gitaris.
Sekarang saya akan menjelaskan tentang Hipnoterapi. Hipnoterapi adalah sesalah satu metode ilmu hipnosis dalam membantu penanganan masalah mental dan fisiknya, dengan memanfaatkan keadaan hipnosis.
Hipnoterapis adalah seorang yang memiliki keahlian dalam membantu klien untuk mengatasi masalah mental dengan menggunakan hipnosis, yang mana keahliannya itu diperoleh melalui sebuah proses pelatihan khusus di bidang hipnosis dan hipnoterapi, termasuk pengalamannya dalam menangani banyak klien.
Pandangan yang salah Mengenai Hipnosis
Masih minimnya pemahaman tentang hipnosis di masyarakat, sehingga kerap hipnosis dikaitkan dengan tindak kejahatan atau hal-hal yang menyeramkan. Pandangan yang salah ini tentunya akan memberikan dampak pada munculnya kekhawatiran sebagian orang yang memiliki masalah mental datang ke klinik hipnoterapi. Kecuali mereka yang sudah memahami manfaat hipnosis dalam membantu penanganan masalah mental, dengan bantuan seorang hipnoterapis.
Dari beberapa literatur pakar-pakar hipnosis yang saya pelajari, kerap masih muncul pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pandangan yang salah atau negatif mengenai hipnosis.
Pandangan yang salah seperti dikutip dari buku Hypnosis Adi W Gunawan sebagai berikut :
1. Apakah hipnosis adalah bentuk penguasaan pikiran ?
Pandangan ini tidak benar. Subyek, walaupun telah masuk ke dalam kondisi hipnosis (trance) yang dalam, masih tetap sadar dan dapat mengendalikan diri sepenuhnya. Semua bentuk hipnosis adalah self hipnosis. Bila subyek tidak mengijinkan atau menolak untuk dihipnosis maka hipnotis tidak akan bisa menghipnosis si subyek.
2. Apakah hipnosis ada hubungannya dengan praktik supranatural ?
Hipnosis adalah seni komunikasi antara hipnotis dan subyek hipnosis. Kemampuan komunikasi ini dimanfaatkan untuk membawa subyek masuk ke kondisi alam bawah sadar. Sama sekali tidak ada unsur kekuatan magis atau mistik yang terlibat.
3. Apakah hipnosis dengan tidur ?
Kondisi trance, bila dilihat dari getaran otak, mirip dengan kondisi tidur. Perbedaan utama antara kondisi tidur dan kondisi hipnosis adalah saat tidur kita tidak sadar akan keadaan sekeliling kita. Sedangkan pada saat trance, pikiran kita justru sangat sadar dan fokus.
4. Apakah hipnosis dapat digunakan untuk mengubah kepribadian ?
Hipnosis tidak dapat mengubah kepribadian. Penelitian yang dilakukan oleh para pakar hipnosis menunjukkan bahwa hipnosis dapat membantu memulihkan suatu kondisi mental, namun tidak bisa digunakan untuk memprogram pikiran dan mengubah kepribadian subyek.
5. Apakah hipnosis mengakibatkan lupa ingatan ?
Justeru saat subyek berada dalam kondisi terhipnosis atau trance, subyek mengalami peningkatan.
Pertanyaan-pertanyaan seputar hipnosis yang dilontarkan masyarakat seperti dikutip dari Buku Dahsyatnya Hipnosis Willy Wong dan Andri Hakim di anataranya :
1. Apakah hipnosis berbahaya ?
Sebenarnya kondisi hipnosis merupakan kondisi pikiran alamiah, yang tanpa kita sadari, kitapun sering berada dalam kondisi itu sehari-hari. Pada saat Anda mengendarai mobil, lalu tiba-tiba Anda telah sampai di tempat tujuan Anda tanpa terasa. Pada kondisi semacam ini, sebenarnya Anda sedang dalam kondisi hipnosis. Perbedaannya, dalam sebuah sesi hipnosis, Anda dipandu oleh seorang ahli hipnosis/hipnoterapis yang disebut juga pengamat. Pengamat hanyalah pemandu Anda, semua kendali tetap di tangan Anda. Jadi apakah hipnosis berbahaya ? Dalam kenyataannya, hipnosis dapat membantu pikiran menjadi jauh lebih tajam dan lebih peduli secara kejiwaan. Secara aktual, hipnosis dapat memberikan keamanan dan kenyamanan karena dapat membuat seseorang menjadi lebih peduli terhadap kondisi lingkungannya setiap hari.
2. Dapatkah hipnosis membuat seseorang menceritakan rahasianya ?
Saat dalam kondisi hipnosis, Anda selalu mempunyai pilihan dan pikiran Anda tidak akan pernah berhenti berfungsi dalam membuat keputusan. Jadi, hipnosis sama sekali tidak dapat membuat Anda menceritakan sebuah rahasia jika Anda tidak ingin seseorang mengetahuinya.
3. Bagaimana jika seseorang yang dihipnosis tidak dapat bangun dari kondisi hipnosis ?
Kekhawatiran ini tidak pernah terjadi karena tak seorangpun pernah terjebak di dalam kondisi hipnosis. Secara sederhana, hal tersebut memang tidak bisa terjadi.
Penulis : Wangsit Supeno, MM, CH, CHt, CI, CNNLP