"Anda indigo ya?"
Ucapan ini tetiba meluncur dari klien yang baru tiba di Cafe Therapy. "Ah tidak kok Mas. Saya memang belajar banyak teknik untuk melakukan terapi. Namun semuanya ilmiah kok", jawab saya sambil menyilakan klien tadi masuk
"Tapi saya merasakan energi yang luar biasa besar memancar dari tubuh dan ruangan Anda", sergah klien tadi masih mencoba mengorek keterangan dari saya. "Sekali lagi saya jelaskan bahwa saya seorang Professional Hypnotherapist tanpa embel-embel lain Mas", saya masih mencoba menyangkal pikiran klien tadi.
"Ah, saya tak mungkin salah Pak. Belum pernah saya merasakan sensasi energi seperti ini. Saya sudah mencari pertolongan kemana-mana. Pernah ke psikiater dan psikolog namun hasilnya nihil. Saya juga pernah dirukyah, namun saya malah merasa geli dengan tindakan orang itu. Saya mendapatkan informasi bahwa ada orang dengan bakat khusus seperti ini yang mampu memancarkan energi se-khas ini. Tak pelak lagi, Anda pasti seorang indigo", klien tadi masih berkutat pada premis awalnya. "Dan saya yakin hanya seorang indigo yang mampu membantu masalah saya", ujarnya lagi penuh harap.
"Ya, saya indigo", akhirnya saya menyerah pada premisnya, "Apa yang bisa saya bantu?"
***
Klien tadi menceritakan bahwa di dalam tubuhnya ada makhluk lain yang sering mangganggunya, terlebih ketika dia mau melakukan sebuah kebaikan, semisal shalat atau bahkan menyelesaikan skripsinya. Gangguan itu bisa berupa halusinasi rerupa yang mengerikan atau sensasi mual bahkan nyeri di sekujur tubuhnya.
***
Klien saya ini adalah seorang pria muda berusia 23 tahun yang sedang menyusun skripsinya. Sudah hampir 2 tahun dia menyusun skripsi, namun usahanya tak kunjung usai karena -menurutnya- dia selalu diganggu oleh makhluk tadi. Bahkan di sela-sela kami bercakap, tetiba dia seolah merasa kesakitan, mau muntah dan kemudian mengatakan kalau makhluk itu mau berkomunikasi dengan saya.
Sejenak kemudian mata klien tadi memutih dan kemudian dia berbicara dengan gaya bicara orang tua, "Nak, tolong bantu anak muda ini. Hanya kamu yang bisa membantunya. Kasihan dia ini merasa kesepian. Kalau kamu tidak mau membantunya, biarkan aku hancurkan dirinya"
Wow, ini gejala yang sangat menarik. Salah satu part (bagian) tubuh pikirnya bisa muncul tanpa saya minta. Bahkan tanpa melalui urutan formal hypnosis. Tugas saya menjadi ringan, karena saya langsung bisa melakukan Part Therapy, dengan satu dan dua modifikasi sesuai dengan kondisi klien tadi. Anehnya klien tadi bisa keluar masuk subsconscious-nya dengan sesuka hatinya, tanpa perlu saya arahkan. Kadang hanya dengan kibasan tangan saja, dia bisa trance, dan sesaat kemudian merasa mual dan lari ke toilet. Saya amati polanya untuk kemudian saya manfaatkan semua gejalanya tadi demi mendamaikan part-part yang ada dalam pikirnya.
Alhamdulillah, tiga bulan yang lalu saya mendapat kabar bahwa klien tadi sudah diwisuda. Artinya dia sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialaminya sehingga outcome yang waktu itu saya minta dia buat berhasil dicapainya.
***
Saya baru tahu alasan betapa mudahnya klien tadi menjalani proses terapinya ketika membaca lagi salah satu teknik Erickson yang sangat mashur, yakni accept-utilize. Ternyata ketika saya mengiyakan keyakinannya bahwa saya indigo, secara tak langsung saya sudah mem-pacing dia. Sehingga semua perkataan saya selanjutnya sudah langsung me-lead dirinya menuju outcome yang diharapkannya.
Justru yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah: "Apa benar saya ini seorang indigo?" 🙂
Tabik
-haridewa-
Professional Hypnotherapist
Happiness Life Coach
FB: Hari Dewanto
WA: 08179039372