Ungkapan hypno teacing bagi sebagian guru atau pengajar merupakan suatu ungkapan yang sifatnya tidak asing lagi bahkan sudah merupakan bagian dalam setiap kali ia melaksanakan kegiatan pembelajaran kepada para siswanya. Namun berdasarkan pada realita yang sering ditemukan di lapangan oleh penulis sampai saat ini masih banyak para guru atau staff pengajar lainnya yang kurang faham tentang konsep hypno teacing dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh umpamanya guru x mengajar matematika di kelas y ketika ia menjelaskan tentang himpunan di kelas A ada seorang siswa yang belum faham dan belum mengerti tentang hal yang di ajarkan oleh beliau sang guru langsung mengira bahwa siswa tsb bermasalah dengan matematika dan beliau langsung menganggap sang murid "bodoh" ia tidak mencoba menggunakan tehnik lain dalam pengajaran mata pelajaran yang diampunya. Padahal Kita tahu bahwa sebagai manusia tidak ada yang bodoh, karena pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia dengan begitu sempurna. Kembali ke masalah tadi akhirnya sang guru berkonsultasi dengan pihak bimbingan konseling tentang siswa yang bermasalah tadi, oleh pihak bimbingan konseling sang guru dikenalkan dengan metode hypno teacing bagi siswa tersebut akhirnya sang guru pun mencoba menerapkan hal tersebut di kelas, ternyata hasilnya membanggakan ketika sang guru mengangkat alam bawah sadar siswanya siswanya mampu memecahkan soal yang ia sajikan di kelas. Nah dari permasalahan diatas ada beberapa kesimpulan yang bisa diterapkan pada warga belajar dikelas oleh setiap guru :
1.Munculkan sugesti kepada warga belajar bahwa mereka mampu di pelajaran tersebut
2.Hindari kata atau kalimat yang menyinggung warga belajar ketika sedang belajar dan mereka menemukan masalah.
3.Tidak ada salah nya Kalau guru ke Tika mengajar masuk ke dunia siswa sehingga warga belajar merasakan adanya kenyamanan bersama gurunya.
Sehingga dari sini diharapkan dengan pendekatan dan penerapan hypno teaching yang digunakan dan di faham I oleh setiap guru segala macam bentuk permasalahan pasca kegiatan pembelajaran bisa teratasi dan peserta didik menjadi semangat buat belajar dan sekolah dan akhirnya tujuan pendidikan nasionalpun jadi tercapai