"Ketika kita berkonsentrasi secara berulang pada tujuan atau ide, maka cenderung hal tersebut akan terwujud." – Fadli Nur Haq
Hukum ini mengacu pada prinsip pengulangan sugesti. Ketika kita berkonsentrasi secara berulang pada tujuan atau ide tertentu, maka cenderung hal tersebut akan terwujud. Oleh karena itu, prinsip klasik dalam merumuskan sugesti hipnotis yang penting adalah dengan mengulangnya beberapa kali (misalnya, tiga atau empat kali). Pengulangan sugesti dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata dan frasa yang sedikit sinonim.
Namun, salah satu kontribusi Milton Erickson (1954/1980) dalam hipnosis adalah modelnya yang menggabungkan sugesti verbal langsung dan penggunaan contoh metaforis sebagai metode tidak langsung untuk mengulang sugesti. Erickson seringkali menggunakan metafora atau cerita untuk "menanamkan" sebuah ide. Ia kemudian membuat asosiasi yang relevan, menghubungkan cerita tersebut dengan masalah pasien, dan akhirnya memberikan sugesti langsung kepada pasien.
Dengan memanfaatkan teknik ini, Anda dapat mengulang sugesti dengan cara yang lebih menarik dan melekat dalam pikiran pasien. Berikan sugesti secara langsung namun juga sertakan contoh metaforis yang relevan untuk memperkuat dan mengulang ide yang ingin disampaikan. Dengan demikian, Anda memanfaatkan kekuatan pengulangan dalam merangsang perubahan yang diinginkan. Ingatlah, pengulangan secara terarah dapat memperkuat sugesti dan memperdalam efek hipnosis yang Anda hasilkan. ðŸ’🔄