Di era sekarang ini banyak yang menganggap bahwa fenomena kesurupan itu berasal dari godaan jin atau setan yang sedang meminjam raga seseorang. Tetapi fenomena kesurupan juga bisa dijelaskan secara medis, psikologis, maupun trance hipnotis. Banyak sekali diantara kita yang pernah melihat orang kesurupan. Orang kesurupan biasanya tiba-tiba seperti kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri, sering juga suara orang tersebut juga berubah menjadi suara orang lain. Bahkan di dunia medis kesurupan disebut sebagai penyakit.
Kesurupan dalam istilah medisnya disebut dengan Dissociative Trance Disorder (DTD). Dalam Dunia kedokteran, khususnya psikiater fenomena kesurupan itu adalah kondisi yang ditandai oleh perubahan identitas pribadi. Bagi masyarakat awam, kesurupan disebabkan oleh masuknya roh halus ke tubuh manusia, namun dunia medis tidak mengenal istilah makhluk halus, roh, dsb. Semua yang berada di dunia medis, bisa dijelaskan secara ilmu kedokteran. Seperti halnya kesurupan ini, menurut beberapa pakar psikiater, penyebab kesurupan ini adalah tekanan sosial dan mental yang masuk ke alam bawah sadar seseorang. Tekanan-tekanan sosial tersebut seperti seperti banjir, tsunami, gizi buruk, ketidakadilan, upah kecil, kesenjangan yang sangat mencolok dan lainnya.
Kesurupan masal yang belakangan ini sering sekali terjadi sebenarnya pada awalnya merupakan kesurupan individual dan kemudian berubah menjadi masal dikarenakan orang lain yang melihat peristiwa tersebut menjadi tersugesti. Biasanya ini terjadi di sekolah-sekolah. Ini juga bisa disebabkan karena seorang siswa mungkin kecapean setelah upacara atau olah raga. Dan siswa tersebut sering mendengar cerita horor atau mistik dan juga ada watak penakut dalam dirinya lalu ketika dia melamun dan teringat cerita-cerita horor yang pernah dia dengar sosok tersebut bisa tiba-tiba seolah-olah muncul yang sebenarnya itu berasal dari pikiran bawah sadarnya lalu akhirnya bertingkah yang tidak jelas. Kesurupan individual yang terjadi muncul sebagai reaksi atas apa yang sedang dirasakan oleh individu sebelum proses kesurupan itu terjadi. Kesurupan menurut Dr.Dadang Hawari adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. Reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya itu, yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental.
Lalu bagaimanakah penjelasan medis terhadap kesurupan massal yang belakangan ini sering sekali terjadi? Didunia medis, kesurupan massal sebenarnya pada awalnya hanyalah terjadi pada individual, akan tetapi kemudian berubah menjadi massal dikarenakan orang lain yang melihat peristiwa tersebut menjadi tersugesti alias terpengaruah dan ikut-kutan. Tanda-tanda beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan dan kedua kaki lemas, penglihatan menjadi kabur, badan terasa ringan, dan rasa ngantuk.
Perubahan ini biasanya masih disadari oleh subjek, tetapi setelah itu ia tiba-tiba lepas kontrol dan tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri lagi dan melakukan sesuatu di luar kemampuan nya. Beberapa di antaranya merasakan seperti ada kekuatan di luar yang mengendalikan dirinya.
Mereka yang mengalami kesurupan biasanya merasakan bahwa dirinya bukanlah dirinya lagi, tetapi ada suatu kekuatan yang mengendalikan dari luar. Keadaan saat kesurupan sendiri ada tiga macam dimana ada yang menyadari sepenuhnya, ada yang menyadari sebagian, dan ada pula yang tidak menyadari sama sekali.
Berdasarkan jenis kelamin, perempuan mempunyai risiko lebih besar untuk kesurupan dibandingkan laki-laki. Hal ini kemungkinan dikarenakan perempuan lebih gampang dipengaruhi dibanding laki-laki.
Maka dari itu kesurupan tidak jauh beda sama seperti keadaan terhipnotis. Karena seseorang yang tipe sugestibilitasnya rendah atau analitiknya tinggi (biasanya pada ahli matematika, ekonomi, informatika, logika dll) juga sulit untuk dibuat kesurupan seperti halnya sulit untuk memasuki kondisi trance dalam hipnotis. Orang yang terhipnotis dikondisikan memasuki alam bawah sadarnya. Alam bawah sadar orang kesurupan/terhipnotis ditandai dengan mulai malasnya bagian rasional otak untuk bekerja, sehingga filter logika lumpuh.
Bantuan ustadz dengan dibacakan ayat suci Al-Qur'an menurut saya masuk akal, karena bacaan Al-Qur'an sudah terbukti memiliki efek yang bagus dalam dunia pengobatan dan rileksasi. karena orang kesurupan sedang dibantu (dinavigasi dari luar oleh ustadz/dukun/lain-lain) untuk memasuki wilayah alam sadarnya kembali. Sebenarnya kita juga bisa mensugesti seperti halnya dalam menghipnotis orang yang sedang kesurupan agar dia memasuki alam sadarnya kembali.