23 Oktober 2015
Beberapa hari yang lalu, seorang klien (sebut saja Shinta) menjalani sesi hipnoterapi dengan saya.
Dalam sesi hipnoterapi tersebut, saya membantunya menemukan akar masalah yang sedang ia hadapi, lalu melepaskan emosi / perasaan negatif yang ia rasakan dan membantunya memprogram ulang pikiran bawah sadarnya melalui pemberian sugesti positif. Proses tersebut berlangsung sekitar dua setengah jam.
Yang menarik, ketika sesi hipnoterapi sudah selesai, saya bertanya kepada Shinta
“Kira-kira, barusan kita sesi hipnoterapi berlangsung berapa lama?”
Shinta, berpikir sejenak dan berkata, “kayanya 30 menit ya”.
“Oh ya? hmm, barusan kita sesi hipnoterapi selama dua setengah jam loh”, kata saya.
Shinta langsung terkejut dan tidak menyangka bahwa sesi hipnoterapi telah berlangsung selama dua setengah jam karena ia merasa seperti hanya 30 menit.
Sambil tersenyum, saya memperlihatkan jam tangan di tangan kiri saya sambil mengatakan bahwa tadi kita mulai jam setengah tiga dan sekarang sudah jam lima sore.
Shinta terheran-heran dan saya menjelaskan bahwa fenomena seperti ini wajar sekali terjadi karena ia tadi berhasil dibimbing ke kondisi hipnosis yang dalam.
Pembaca, mungkin saat ini anda juga bertanya-tanya apa yang sebenarnya dialami oleh Shinta.
"Kok bisa ya, dia merasakan bahwa proses hipnoterapi berlangsung hanya 30 menit padahal faktanya prosesnya berlangsung selama dua setengah jam?"
Apa yang Shinta alami merupakan suatu fenomena yang sering terjadi dalam sesi hipnoterapi. Apa yang ia alami disebut sebagai distorsi waktu.
Apa itu distorsi waktu?
Pakar hipnoterapi klinis di Indonesia, Bapak Adi W. Gunawan menyatakan,
“Distorsi waktu adalah kemampuan individu mengalami waktu lebih lama atau lebih singkat dari lama waktu yang sesungguhnya (objective time (OT) / Clock Time (CT)”
Inilah yang sebenarnya dialami oleh shinta. Dalam kondisi hipnosis, ia merasakan suatu pengalaman subjektif, yaitu waktu terasa lebih singkat dibandingkan waktu yang sesungguhnya. Ini disebabkan karena dalam kondisi hipnosis, perhatian Shinta terpusat pada setiap bimbingan, arahan, maupun sugesti yang diberikan. Sehingga, dalam bahasa yang sederhana, pada saat yang sama ia “ngga ngeh” terhadap proses berjalannya waktu.
Tanpa kita sadari, sebenarnya fenomena distorsi waktu merupakan hal yang alamiah dan pasti pernah kita semua rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Pasti!
Anda tidak percaya?
Contohnya begini, ketika kita sedang melakukan suatu aktivitas yang sangat menyenangkan, misalnya kencan dan "menghabiskan" waktu dengan seseorang yang sangat kita sukai, maka waktu akan terasa berjalan dengan cepat, betul?
Nah, ini sebenarnya merupakan suatu fenomena distorsi waktu. Dalam contoh ini, distorsi waktu tersebut dapat diistilahkan sebagai kontraksi waktu
Sebaliknya, ketika kita melakukan suatu aktivitas yang kurang atau tidak menyenangkan, misalnya dulu saat disekolah sedang mengikuti mata pelajaran yang tidak disukai, misalnya matematika (ups! pengalaman pribadi saya), maka entah mengapa waktu akan terasa berjalan dengan lambat. Nah, ini juga sebenarnya adalah fenomena distori waktu yang dapat diistilahkan sebagai ekspansi waktu.
Kedua contoh sederhana di atas merupakan fenomena distorsi waktu yang sehari-hari kita alami.
Dalam konteks hipnoterapi, fenomena distorsi waktu, jika diperhatikan secara cermat, sebenarnya bisa diutilisasi untuk membuahkan hasil terapi yang semakin efektif.
Salah seorang pakar Hipnoterapi di Amerika, Calvin D. Banyan menjadikan fenomena distorsi waktu sebagai cara untuk meyakinkan klien (persisnya pada saat posthypnosis interview) bahwa klien telah dibimbing masuk ke kondisi hipnosis yang dalam selama proses terapi.
Dengan demikian, klien akan merasa yakin bahwa proses hipnoterapi yang baru saja ia alami telah berjalan dengan sempurna.
Yang terpenting, saat klien tahu dan merasa yakin bahwa ia telah mampu dibimbing masuk ke kondisi hipnosis, maka klien akan memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menerima sugesti yang diberikan.
Itu sebabnya, dalam praktik hipnoterapi yang saya lakukan, saya juga selalu menggunakan fenomena distorsi waktu sebagai salah satu dari total tiga cara dalam meyakinkan klien bahwa ia telah dibimbing masuk ke kondisi hipnosis.
“Hypnosis is a confidence game. If you don’t get their confidence there will be no game” -Calvin D. Banyan
Love,
Raditya Adinugroho
Professional Hypnotherapist | www.sesihipnoterapi.com
Email: adinugroho.raditya@gmail.com
Hp / Whatsapp: 08561642600
Twitter: @radithypno
Pin BB: 7D00AE8C