IBHCenter

Indonesian Board of Hypnotherapy Official Website

  • Home
  • Blog
  • Member
    • Certified Hypnotist
    • Certified Hypnotherapist
    • Trainer
  • Jadwal Pelatihan
  • Renewal
  • login

CoronaPhobia / Psikomatis COVID-19

June 25, 2020 by Riswan Marsal S.Kep, Ns, MM

Coronaphobia dan Psikosomatis Covid-19

Saya dihubungi oleh beberapa orang teman / Colega. Kata mereka ini kondisi mendesak dan minta agar mereka bisa segera jumpa saya.

Saya tanya, apa masalahnya, ternyata mereka rata-rata mengalami perasaan takut, cemas, yang berakibat pada kondisi pikiran tidak tenang, hati tidak damai, dan sulit tidur.

Saya tanya lagi, mulai kapan gangguan emosi ini muncul atau mereka alami, hampir semua menjawab mereka mengalami kecemasan tinggi sejak ramai diberitakan tentang virus corona (Covid-19).

Bahkan ada  yang mengaku mengalami gejala serupa dengan Covid-19 seperti flu, batuk kering, tenggorokan sakit, dan demam.

Saya tanya lagi, apakah mereka ada keluar rumah, ke tempat ramai, kumpul-kumpul sama teman, bersalaman atau berdekatan dengan orang yang mengalami Covid-19 atau orang dalam pengawasan, dan semua menjawab tidak.

Mereka bahkan mengatakan bahwa sudah dua minggu lebih mereka tidak ke mana-mana, hanya istirahat dan melakukan kegiatan dari rumah.

Saya tanya lagi, apakah mereka rutin atau sering baca informasi atau berita, baik itu dari media massa seperti televisi, surat kabar, atau dari media sosial, terutama dari grup percakapan seperti WA atau Telegram, dan mereka semua menjawab ya. Sekarang jelas duduk persoalan dan akar masalahnya.

Saya mohon maaf karena belum bisa jumpa mereka. Saat ini saya , untuk sementara waktu, berhenti total melakukan terapi. Ini untuk kebaikan bersama dan mematuhi himbauan pemerintah untuk melakukan social/physical distancing untuk meredam penyebaran Covid-19.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini?

Saya beri mereka beberapa saran dan masukan. Pertama, mereka berhenti total membaca atau mencari informasi atau meneruskan informasi terkait Covid-19.

Tidak ada gunanya untuk hidup mereka dengan mengetahui sudah berapa banyak orang yang terkena Covid-19, berapa yang meninggal, dan berapa yang sembuh.

Saya minta mereka berhenti total membaca atau mencari informasi atau meneruskan informasi terkait Covid-19 minimal selama dua minggu dan setelahnya mereka bisa beri laporan perkembangan yang dialami.

Kedua, saya sarankan mereka untuk banyak membaca buku-buku positif, nonton film atau video yang lucu, karaoke, senam atau olahraga, rileksasi atau meditasi, berdoa, atau apa saja yang positif dan bisa membuat pikiran dan perasaan mereka tenang dan bahagia.

Cukup sudah kita menebar dan menyebar informasi terkait virus corona (Covid-19) di media sosial dan grup percakapan seperti WA atau Telegram yang justru semakin menguatkan berbagai emosi negatif seperti takut, khawatir, cemas, merasa tidak berdaya, dll.

Sekarang waktunya kita melawan virus corona (Covid-19) dengan berpikir positif dan merasakan emosi positif, mengirimkan vibrasi positif untuk diri sendiri dan lingkungan, menyebar informasi yang sifatnya meneduhkan, menenangkan untuk kebaikan diri sendiri dan bersama.

Lalu, bagaimana sampai orang mengalami psikosomatis Covid-19?

Informasi masuk ke pikiran bawah sadar melalui lima jalur:

1. Otoritas : informasi, benar atau salah, yang disampaikan oleh figur otoritas pasti dengan mudah masuk dan diterima oleh pikiran bawah sadar (PBS) sebagai kebenaran.

2. Emosi : setiap informasi yang diterima individu, bila disertai emosi intens, baik positif atau negatif, akan dicatat oleh PBS sebagai sesuatu yang penting.

3. Repetisi : informasi serupa bila terus diulang, dilihat, dibaca, dibicarakan, diingat, dibayangkan, atau didengarkan pasti masuk ke memori PBS.

4. Identifikasi Kelompok: saat informasi ini diterima atau dinyatakan benar oleh satu kelompok atau komunitas, setiap anggota kelompok ini menerimanya sebagai kebenaran.

5. Relaksasi pikiran : saat pikiran rileks, sore atau malam hari saat mau tidur, atau pagi hari saat baru bangun tidur, bila kita membaca, mendengar, menonton tayangan atau informasi tertentu, informasi ini langsung masuk ke PBS tanpa bisa disaring oleh faktor kritis pikiran sadar.

Informasi tentang Covid-19, benar atau salah, yang telah terekam di PBS, tidak akan pernah bisa hilang. Informasi ini akan terus ada di memori sampai dilakukan upaya secara sadar untuk mengganti informasi ini dengan informasi lain.

Semakin seseorang membaca dan mengingat gejala-gejala Covid-19, semakin ia mengulang memunculkan informasi ini di pikirannya, semakin kuat informasi ini jadinya, dan semakin ia terpengaruh.

Ia menjadi semakin cemas dan takut. Disadari atau tidak, ia akan memeriksa kondisi fisiknya, apakah ada gejala yang sama atau menyerupai Covid-19. Ini sesungguhnya adalah hal yang wajar karena semua orang pasti ingin selamat, ingin tetap hidup. Dan fungsi utama PBS adalah melindungi dan menjaga keselamatan hidup kita.

Semakin ia melakuan pengecekan, semakin PBS mendapat informasi bahwa ini adalah sesuatu yang penting. Dan sesuai hukum pikiran, apa yang menjadi fokus pasti bertumbuh dan menguat. Ini menjadi semakin kuat saat dilandasi emosi negatif intens.

Akhirnya, PBS memunculkan simtom atau gejala yang sama atau serupa dengan gejala Covid-19. Saat ini terjadi, individu menjadi semakin cemas, takut, panik, dan gejalanya menjadi semakin nyata, semakin kuat.

Semakin ia cemas atau takut, semakin stres ia, semakin banyak hormon stres diproduksi oleh tubuhnya, dan semakin tertekan kerja sistem imun, dan semakin besar kemungkinan ia jatuh sakit, semakin besar risikonya bila ia benar-benar terpapar virus corona.

Virus corona belum tentu mengenai semua orang. Namun saat ini hampir semua orang sudah tertular virus pikiran yang membuat mereka cemas, khawatir, takut, paranoid.

Sekarang saatnya kita bangkit bersama melawan virus corona. Lakukan apapun yang bisa kita lakukan untuk menghambat kemungkinan virus corona semakin tersebar.

Dan berlakulah CERDAS dan BIJAK. Sebarkan hanya berita-berita positif. SARING sebelum SHARING. Salam Bahagia

Filed Under: Others

In memoriam Yan Nurindra

Certified Instructor of The Month May-2025

Lanny Kuswandi
No Anggota: 03954

lihat Profile

//Artikel Terbaru

  • Hipnoparenting: Mendengar Anak dengan Hati, Bukan Hanya Telinga
  • Don’t be Sad !
  • Dilema Ibu Hebat
  • Melatih Mindset Positif sebagai Upaya Membangun Ketahanan Spiritual Lansia di Masa Senja
  • Stop Racuni Pagimu!

//Jadwal Pelatihan

Advanced Hypnotherapy

16-Jun-2025 - Bandung

Drs. Budi Lukita, CHt., CTNLP., Akp

Detail

Advanced Hypnotherapy

16-Jun-2025 - Bandung

Deden Rizwan R, S.Pd.I., C.I, C.MT.

Detail

Basic Hypnotherapy

16-Jun-2025 - Tangerang

Bernartdous Sugiharto, S.S.T, CH, CHt, CPHt, CMH, CI, C.ESTher, CT. MTH, CT. NLMOR, CT NNLP, CT. PBL, CT. HLC

Detail

Basic Hypnotherapy

16-Jun-2025 - Sumedang

Roni Yanuar, CI.CT

Detail

Jadwal Lengkap

// News

// Our Network

logo-nca logo-nnlp

// The Indonesian Board of Hypnotherapy

Plaza Basmar Lantai 3
Jl. Mampang Prapatan Raya 106 Jakarta Selatan
Whatsapp: 0813-8100-0981 (Mey)
IBH is managed by Integra

© Copyright 2014 IBH Center · All Rights Reserved · Powered by Indonesia9 ·