Contoh Praktek Hypnosis / Hypnotherapy yang Islami
-
-
- Di terapkan di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional dengan metode konseling, coaching, training dan terapi, oleh Ustadz Yadi Iryadi beliau adalah Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an dan dikenal sebagai ahli teknik Hypnohafizh atau Hypnotahfizh, ada beberapa teknik yang digunakan. Misalnya Submodality Change, Swish Pattern, Circle of Excelen, Part Therapy, Visual Squash Techniques, Six Step Reframing. Bisa juga dengan Waking Hypnosis, Hypnosis Persuasif, Deep Trance, Relaksasi Progresif ditambah dengan Emotional Freedom Technique atau Spiritual EFT.[1]
-
Majdi Ubaid Al-Hafizh seorang Hafizh Al-Qura’an dari Bahrain sekaligus Licensed NLP yang bersertifikat Lisensi setara dengan Ustadz Yadi Iryadi miliki yaitu sama-sama ditandatangani oleh Co Creator NLP Dr. Richard Bndler mengatakan, “90% pendukung menghafal Al-Qur’an adalah faktor psikologis/mental sedangkan 10%nya keterampilan, ketekunan dan manajemen.”[2]
-
-
- Shalat Berjamaah tanpa ketinggalan takbirotul Ihram selama 40 hari
-
عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbir pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.” (HR. Tirmidzi).
Banyak umat Islam yang berlomba-lomba dalam ibadah Shalat berjamaah tanpa terputus selama 40 hari karena pahala yang sangat luar biasa baik kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tahun 1900 an Emile Coue Dia menyarankan hipnosis yang paling bagus adalah setiap orang menghipnosis dirinya sendiri dengan sadar, yang kita kenal sekarang dengan istilah SELF MASTERY THROUGH CONSCIOUS AUTOSUGGESTION/ Penguasaan diri secara sadar otosugesti. Emile Coue adalah seorang psikolog dan apoteker Prancis yang memperkenalkan metode populer psikoterapi dan pengembangan diri berdasarkan saran otomatis yang optimis.
Dia memberi resep untuk melakukan self hipnosis dengan kalimat “Every day, in every way, I’m getting better and better,” / “Setiap hari, dalam segala hal, saya menjadi lebih baik dan lebih baik. " [3]
Menurut Prof. Hans seorang Psikolog dari Semarang dalam seminarnya bersama Buya Syakur, “Emile Coue mengucapkan kalimat itu setiap pagi 20 kali, dan malam 20 kali minimal selama 21 hari tanpa terputus. Yang paling terpenting dalam hypnosis/hypnotherapy selain fokus dan sugesti adalah pengulangan, tujuannya agar sugesti itu permanen dan menjadi otomatis. Tanpa pengulangan hypnosis/hypnotherapy ini bisa gagal juga”.
Setelah melakukan resep tersebut yang terjadi adalah hari demi hari dalam segala hal menjadi lebih baik dan semakin baik.
Pada aspek auto-sugesti dimana pada bacaan shalat yang ditujukan kepada Allah disamping berisi pujian juga mengandung doa agar selamat di dunia dan akhirat. Bila ditinjau dari teori hypnotherapy yang merupakan salah satu metode terapi kejiwaan, maka pengucapan kata-kata itu merupakan suatu proses auto-sugesti, mengatakan hal-hal yang baik pada diri sendiri adalah mensugesti dirinya agar memiliki sifat yang baik, demikian juga akan memunculkan harapan yang positif dan optimis.
Ada yang menarik dalam penyembuhan di tempat rehabilitasi narkoba dan gangguan jiwa Inabah Suryalaya, khususnya di Inabah 18 santri diwajibkan untuk Sholat dan Berdzikir selama 100 hari tanpa terputus, ini tentunya akan menjadi kebiasaan yang positif untuk santrinya, yang dulunya jika sedang pusing larinya ke narkoba, dan akhirnya sekarang jika sedang pusing larinya ke dzikir dan ibadah (yang awalnya kecanduan narkoba menjadi kecanduan dzikir). Sama halnya seperti otosugesti/ oto hypnosis yang paling terpenting adalah pengulangan dan sering dilakukan.
Pada tahun 2006 Rondha Byrne menulis buku dengan judul “The Secret” di dalam buku ini diceritakan Law of attraction (LOA) hukum tarik-menarik.
Hal ini didasarkan pada hukum tarik-menarik dan mengklaim bahwa berpikir positif dapat membuat dan mengubah hidup, seperti kekayaan meningkat, kesehatan, dan kebahagiaan.
Jauh sebelum Auto-sugesti Emile Coue dan Law Of Attraction, berfikir positif sudah ada dalam Islam dalam hadits kudsi :
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
Artinya : “Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim)
Jadi jika kita berprasangka atau berfikir yang baik/positif (husnudzan) kepada Allah, maka Allah akan memberikan sesuatu yang baik/positif juga, begitupun sebaliknya.