http://www.puspita-ardelia.com
COACHING MERUPAKAN KOMUNIKASI AJAIB
“ NERS dengan PASIEN “
Di ruang perawatan rumah sakit atau pelayanan kesehatan manapun membutuhkan beberapa aspek yang sangat penting, diantaranya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan proses bertukarnya informasi antara seseorang dengan orang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komunikasi di pelayanan kesehatan terjalin antara sesama petugas kesehatan, antara petugas dengan pasien, antara pasien dengan pasien yang lainnya, bahkan sesama orang yang berinteraksi mencapai tujuan dalam proses kesembuhan.
Tidak ada seorang pun yang tidak melakukan komunikasi. Orang diam pun sejatinya sedang berkomunikasi. Sehingga komunikasi adalah faktor utama dalam kehidupan. Karena komunikasi ada dimana saja dan ada pada siapa saja. Seperti halnya petugas kesehatan selalu berkomunikasi dengan pasien yang dirawatnya. Komunikasi antara petugas kesehatan tidak hanya komunikasi verbal saja namun komunikasi nonverbal pun menjadi sangat penting dipelajari secara mendalam.
Menurut Roger dalam Stuart (1998) bahwa hakekat komunikasi adalah suatu hubungan yang menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku, serta kebersamaan dalam mennciptakan saling pengertian dari orang orang yang terlibat dalam komunikasi. Menurut Aristoteles komunikasi mempunyai tujuan utama untuk persuasi, yaitu adanya suatu upaya seseorang untuk membawa orang lain masuk ke dalam sudut pandang persuader. Sehingga bila di cermati dari definisi tersebut Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang akan mempengaruhi satu sama lainnya.
Seperti ketika seorang perawat berkomunikasi dengan pasiennya. Sebelumnya Ners Beta mempelajari kembali data pasien yang dirawatnya, selanjutnya setelah operan dinas pagi, lalu Ners Beta mulai menuju ruang perawatan pasien. Mendekati pasien dalam komunikasi terapeutik, Selamat pagi Pak Andi, Sapa Ners Beta dengan senyum ramah sambil berjalan menghampiri pasien yang dirawatnya. Bagaimana perasaan bapak hari ini ?, dengan wajah berseri seri pak andi menyambutnya dengan ucapan Alhamdulillah Ners Beta, hari ini semakin nampak perkembangannya. Ners Beta menjawab ; “Alhamdulillah …. Saya dapat melihat perubahan pada diri bapak sekarang, Pak Andi boleh kita berbincang sebentar untuk tahu persis mengenai kondisi kesehatan bapak sekarang ?”, dengan gestur tubuh yang menunjukkan bahwa tubuh mulai pulih, pak andi menjawab sambil beranjak duduk dari posisi tidurnya, “ Tentu saja Ners, Alhamdulillah saat sekarang keluhan nyeri kepala dan mual sudah tidak saya rasakan lagi Ners, namun sepertinya masih memerlukan pemulihan tenaga saja “.
Saya turut senang mengamati pemulihan kesehatan pak andi yang semakin membaik, tadi saya mendengar pak andi masih memerlukan pemulihan tenaga saja, kalo boleh bapak jelaskan, pemulihan tenaga seperti apa yang pak andi ingin segera dapatkan ? dengan semangat pak andi menjawab ; “ Saya ingin sembuh seperti sediakala, aktivitas saya kembali normal, dan tubuh saya kembali sehat dan bertenaga “.
Sambil mendengar pembicaraan, intonasi dan mengamati gerak tubuh pak andi, Ners Beta memberikan ruang waktu supaya pak andi lebih banyak menceritakan kondisi kesehatan yang di inginkannya dan mengamati kondisi fisik nya apakah sudah benar-benar membaik. Selanjutnya Ners Beta meneruskan percakapannya ; Pak andi sepertinya sangat menginginkan sembuh seperti sediakala, aktivitas normal dan sehat bertenaga, Kalo pak andi berkenan menceritakan, seperti apa kelihatannya jika pak andi sudah mencapai kondisi seperti tadi pak ? , dengan wajah yang berseri seri dan suara yang jelas dan lantang, pak andi menggambarkan kondisi dirinya, hingga beliau beranjak menurunkan kaki beliau ke sisi tempat tidur, dengan gerakan tangan, anggukan kepala yang kongruen dengan cerita beliau.
Sambil mengamati dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh beberapa kali Ners Beta menyatakan kekagumannya terhadap aktivitas pak andi di setiap harinya. Sambil Ners Beta melanjutkan bertanya ; Seperti apa perasaan Pak Andi saat sekarang ?, Pak Andi menjawab dengan santai, seolah-olah beliau dalam kondisi yang sangat sehat, semangat yang optimal dan menunjukan tenaga yang semakin pulih dengan kalimat ; “ Alhamdulillah saya merasakan kembali semangat, badan ini terasa pulih dan bertenanga kembali, Terima kasih Ners Beta telah merawat sehingga saya benar – benar sehat dan pulih “.
Melihat pak andi tersenyum dan sangat bersemangat, Ners Beta pun kembali menanyakan : “ Jadi apa rencana Pak Andi selanjutnya ? “ , dengan sigap dan cepat beliau menjawab ; “ Saya boleh pulang hari ini kan Ners ? “ . Ners Beta menyambut dengan pernyataan : “ Baik Pak Andi, proses kepulangan bapak memang sudah di rencanakan hari ini oleh Tim Kami, dan karena perkembangan kesehatan bapak sudah benar – benar baik maka sesuai keputusan bersama Tim Kesehatan, Pak Andi boleh untuk berkemas dan bersiap pulang dengan kondisi yang optimal.
Mungkin kita pernah mendengarkan bahkan melakukan komunikasi seperti diatas, bila kita cermati adanya perubahan pada pasien, terjadi perbedaan kesadaran diri pasien sendiri. Dalam komunikasi ini seorang Ners berupaya memfokuskan tujuan dari pasien sehingga semakin jelas dan detail. Selanjutmya Ners berupaya membantu pasien untuk menyadari kondisi diri yang sesuangguhnya, maka tanpa di berikan motivasi bahwa pasien sebenarnya sudah sembuh dan sehat, pasien mampu menyatakan sendiri kondisi tersebut. Bahkan pasien dapat merasakannya bahwa dirinya saat ini memang sudah sembuh dan pilih seperti sediakala.
Seorang Ners tidak terburu – buru meminta pasien untuk pulang, meskipun pasien sudah dinyatakan “Boleh Pulang” oleh Tim kesehatan. Justru pasien sendiri yang menyadari bahwa sudah saatnya dirinya pulang, karena memang kondisi kesehatannya sudah optimal dan mampu beraktifitas seperti kondisi sehat sebelumnya. Bukan karena faktor keinginan untuk pulang atau faktor lainnya.
Komunikasi ini memang sepertinya ajaib, karena mampu membuat pasien yang semula merasakan kelemahannya, menjadi merasakan kondisi yang semakin sehat. Sejatinya pasien di bantu untuk semakin menyadari bahwa dirinya memang sudah sehat sesuai kondisi fisik yang sesungguhnya.
Menurut Barbara Dossey, Co-Director of The International Nurse Coach Association, Coaching merupakan model yang ideal dalam membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam menghadapi permasalahan dan keterbatasan serta menggunakan pengetahuan dalam mengembangkan rencana keperawatan.
Coaching merupakan satu dari banyak model komunikasi yang tergolong sangat efektif bila di aplikasikan dalam konteks tertentu. Dalam proses coaching tidak ada proses memberikan sugesti, coaching hanya melakukan eksplorasi, menggali sumber daya dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki seseorang sehingga mampu membantu dirinya sendiri. Coaching bukan sesi motivasi, bukan pula sesi terapi. Sesi coaching akan berjalan dengan lancar bila terjadi kemitraan antara seorang coach dan kliennya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Thomas, et.al (2012) mengenai perbandingan antara pemberian perawatan biasa dibandingkan dengan edukasi atau motivasi berbasis coaching dalam manajemen nyeri pasien kanker menyatakan bahwa coaching merupakan strategi untuk membantu mengurangi penolakan melakukan manajemen nyeri dan lebih baik untuk mengontrol nyeri pada pasien kanker.
Banyaknya penelitian mengenai coaching terutama dalam keperawatan diharapkan semakin memperluas ketrampilan komunikasi seorang Ners terhadap pasien dan juga keluarganya, sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan terus dapat dipertahankan dan di tingkatkan semakin baik mencapai pelayanan prima.
BETA SUGIARSO, S.Kep., Ners
Perawat RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Certified Instructor Hypnotherapy IBH
Loop Certified Profesional Coach ICF Member
International Certified Trainer NLP & Coach NFNLP