Apakah ada hubunganya sub-concious mind dengan sholat ?
Jawabanya bisa sangat panjang tetapi saya akan menyederhakannya.
Jawabanya adalah : “ada”.
—
Prosesi seorang muslim melaksanakan sholat adalah diawali dengan berwudhu (dengan air). Sebagaimana kita ketahui bahwa air bersifat dingin, sejuk dan netral maka dapat menurunkan aktivitas gelombang otak dari Beta menjadi alpha. Jadi, ketika berwudhu sudah terjadi penurunan aktivitas gelombang otak disebabkan sifat air yang menyejukan dari Beta menjadi alpha dimana kondisi ini sudah merupakan trance ringan atau kondisi mulai rilex. Sehingga kita merasa lebih segar dan tenang.
Kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan sholat (dimana gelombang otak sudah alpha) dengan tenang, tertib dan khusyu’ maka akan semakin rilex dan kembali terjadi penurunan gelombang otak hingga saya menyebutnya brainwave alpha ringan kemudian – tengah – alpha dalam dimana kondisi ini sudah
sangat fokus hanya pada 1 poin yaitu kesadaran diri sedang melaksanakan kontak dengan Tuhan dalam sholat, memasuki sub-concious atau kondisi hipnosis/trance. Di dalam shalat terdapat banyak bacaan-bacaan baik yang wajib maupun yang sunnah yang semuanya itu merupakan aktivitas dzikir/ingat kepada Tuhan YME (Dialah Allah Azza wa jalla) dan rangkaian do’a kepada Ilahi. Dari segi hypnotism rangkaian bacaan-bacaan tersebut merupakan sugesti positif yang di repitisi dalam kondisi trance. Wal hasil, ketika sholat diakhiri dengan salam maka sugesti positif telah tertanan di dalam sub-consious mind orang tersebut dan seyogyanya akan membentuk pribadi yang baik akhlaknya/sholeh pasca sholat.
Sejalan dengan firman Allah Azza wa jalla dalam surat Al Ankabut ayat 45 yang artinya :
“sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar”
—
Jadi, apabila ada orang yang rajin melaksanakan sholat tetapi buruk akhlaknya atau masih berbuat keji apalagi mungkar maka perlu dipertanyakan kualitas sholatnya. Bila dilihat dari paradigma hypnotism berarti sholatnya belum dilaksanakan dengan khusyu’ yang mampu membawa dia pada kondisi deep alpha dalam sholat sehingga sugesti positif yang direpitisi (terdapat dalam bacaan sholat) tidak masuk pada sub-concious mindnya.
Oleh karenanya bisa kita katakan bahwa sub-concious mind sangat berhubungan dengan sholat karena untuk mendapatkan sholat yang khusyu’ atau berkualitas kita harus mampu meng-alpha-kan diri kita sehingga sugesti positif melaui bacaan sholat dapat tertanam dalam sub-consious mind kita dan menjadi realita dalam diri kita.
Dalam sudut pandang Hypnosis, sholat adalah proses Self Hypnosis.